Beranda Terhangat Kebijakan Tap On Bus pada Bus Transkoetaradja Aceh, Ini Tanggapan Mahasiswa

Kebijakan Tap On Bus pada Bus Transkoetaradja Aceh, Ini Tanggapan Mahasiswa

BERBAGI
Penggunaan Tap on Bus pada Bus Transkoetaradja 5/10/2023 (Akmal Siregar [AM]/DETaK)

Akmal Siregar [AM], Daffa Riziq [AM] | DETaK

Darussalam-Transkoetaradja Aceh menerapkan sistem Tap On Bus untuk bus koridor satu Pusat Kota-Darussalam. Sistem Tap On Bus tersebut dimulai pada tanggal 1 Oktober 2023. Penerapan sistem ini bertujuan untuk membiasakan masyarakat Aceh khususnya penggunaan Transkoetaradja untuk menggunakan sistem cashless payment menggunakan e-money.

Kenek Transkoetaradja, Cut Satria mengatakan bahwa penggunaan Tap On Bus bertujuan untuk memudahkan kenek dalam menghitung jumlah penumpang Transkoetaradja.

Iklan Souvenir DETaK

“Sebelum ini kan kita masih manual, perhitungannya biasanya per halte, jadi biar tau lebih perhitungan jumlah penumpangnya lebih akurat. Memang benar akan ada pembagian kartu secara gratis namun saya kurang tau kapan pembagiannya.” Ucapnya.

Dia juga menambahkan untuk kedepannya Transkoetaradja akan dikenakan tarif berbayar namun dia belum bisa memastikan kapan kebijakan tersebut diterapkan.

“Untuk berbayar kita belum tahu, menunggu konfirmasi Dinas Perhubungan,” tambahnya.

Sementara itu, Reyhan salah satu mahasiswa yang menggunakan layanan Transkoetaraja sebagai transportasi sehari-harinya mengatakan bahwa dia kurang setuju dengan kebijakan tersebut karena penggunaan sistem ini dapat memperlambat waktu dan mempersulit orang tua dalam menggunakan Transkoetaraja.

“Saya kurang setuju dengan kebijakan Transkoetaradja yang sekarang, karena menurut saya itu buat lama dan juga kan banyak orang orang tua yang naik Transkoetaradja, pasti mereka kesulitan buat ikut Tap On Bus gitu.” ucap Reyhan.

Reyhan juga menambahkan bahwas tarif yang dibebankan kepada penumpang dapat memberatkan terutama mahasiswa.

“Kalau dibuat berbayar saya gak setuju ya karena banyak mahasiswa yang mengandalkan Transkoetaradja sebagai alat transportasi mereka apalagi anak rantau kayak saya,” tutupnya. []

Editor: Yovita Amanda Putri