Beranda Opini Tren Baju Lebaran, Warna-Warna Populer dan Esensi di Baliknya

[DETaR] Tren Baju Lebaran, Warna-Warna Populer dan Esensi di Baliknya

BERBAGI
Grafis. (Masya Pratiwi/DETaK)

Opini | DETaK

Lebaran adalah momen istimewa yang selalu dinantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Setelah menjalani ibadah puasa selama satu bulan penuh, Hari Raya Idul fitri menjadi waktu yang penuh kebahagiaan untuk berkumpul dengan keluarga, saling meminta maaf serta merayakan kemenangan spiritual. Selain tradisi makanan khas seperti ketupat dan opor ayam, terdapat satu kebiasaan lain yang cukup melekat di masyarakat yaitu membeli baju baru untuk dikenakan saat Lebaran.

Seiring dengan perkembangan tren fashion, setiap tahun selalu ada warna dan model pakaian tertentu yang menjadi favorit masyarakat. Pusat perbelanjaan yang semakin ramai menjelang Lebaran dan meningkatnya pesanan di layanan ekspedisi adalah bukti bahwa banyak orang yang antusias dalam memilih baju terbaik untuk hari raya. Namun, apakah tren ini sesuatu yang wajib diikuti? Atau justru bisa menjadi tekanan bagi sebagian orang?

Iklan Souvenir DETaK

Warna-Warna Tren untuk Baju Lebaran 2025

Tahun ini, dua warna yang diprediksi masih mendominasi dunia fashion termasuk baju Lebaran yaitu Lace dan Mahogany. Menurut laporan dari Tempo, kedua warna ini terus bertahan sebagai tren dan banyak digunakan dalam berbagai aspek desain, mulai dari pakaian, interior, hingga aksesori.

Lace adalah warna abu-abu creamy yang lembut, hasil perpaduan antara warna milo dan silver. Warna ini memberikan kesan simpel tetapi tetap elegan, sehingga cocok untuk kamu yang ingin tampil anggun di Hari Raya. Sementara itu, Mahogany adalah warna yang terinspirasi dari kayu mahoni dengan nuansa merah maroon hingga coklat tua yang memberikan kesan mewah dan hangat.

Selain dua warna tersebut, ada beberapa warna lain yang diprediksi akan populer untuk baju Lebaran tahun ini, seperti Earthy Tones (warna-warna bumi) dan warna-warna pastel yang lembut. Earthy Tones seperti beige, olive, dan caramel menjadi pilihan bagi mereka yang menyukai tampilan natural dan klasik. Sementara warna pastel seperti baby blue, dusty pink, dan lilac memberikan kesan manis dan menenangkan.

Meskipun mengikuti tren fashion bisa menjadi sesuatu yang menyenangkan, namun kita juga perlu memahami bahwa membeli baju baru bukanlah suatu kewajiban dalam merayakan Lebaran. Ada banyak orang yang memilih untuk mengenakan pakaian lama yang masih layak atau bahkan tidak membeli baju baru sama sekali dan itu bukanlah menjadi suatu masalah.

Sering kali, tekanan sosial membuat sebagian orang merasa perlu untuk selalu tampil mengikuti tren, bahkan jika itu membebani diri sendiri. Padahal esensi dari Lebaran bukanlah tentang apa yang kita pakai, tetapi bagaimana kita merayakannya dengan penuh kebahagiaan, keikhlasan, serta rasa syukur.

Jika kamu ingin membeli baju baru, pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan dan selera pribadimu bukan semata-mata karena tren atau keinginan untuk tampil sama dengan orang lain. Apa pun yang kamu kenakan saat Lebaran adalah baik, selama itu nyaman dan membuatmu merasa percaya diri. Tidak ada aturan yang mengharuskan kita memakai warna tertentu atau model pakaian tertentu di Hari Raya. Hal terpenting adalah bagaimana kita dapat memaknai Lebaran sebagai momen kebersamaan dan kebaikan.

Jadi, apakah kamu ingin mengikuti tren warna Lace dan Mahogany? Memilih warna lain yang lebih personal atau tetap memakai pakaian yang sudah ada di lemari? Apa pun pilihanmu, ingatlah bahwa Lebaran bukan tentang penampilan semata, tetapi tentang hati yang bersih dan kebersamaan yang tulus. Selamat menyambut Hari Raya Idul fitri dengan penuh kebahagiaan dan berkah!

Penulis bernama Aisya Syahira, Mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Syiah Kuala.

Editor: Amirah Nurlija Zabrina