Gina Tsabitha [AM] | DETaK
Darussalam–The Leader dan Well-being Shelter bersama-sama mengadakan webinar melalui Zoom Meeting dengan tema Ngobrol Inspiratif (Ngopi). Webinar yang diselenggarakan pada Minggu, 17 Oktober 2021 ini mendatangkan 4 pembicara yang merupakan alumni dari YSEALI dengan program yang berbeda.
Di materi pertama yang dibawakan oleh Hijrah Saputra, peserta webinar Ngopi ini diberikan pengetahuan umum mengenai program YSEALI Professional Fellows.
Hijrah berkata bahwa program ini mengajarkan kita cara menjadi seorang yang profesional pada bidang yang sedang diampu. Ia juga menambahkan bahwa program ini tidak membutuhkan sertifikat keahlian berbahasa Inggris dalam pendaftarannya.
“Pada program ini sebenarnya tidak ada penilaian TOEFL atau IELTS, karena non formal. Tapi, diminta untuk teman-teman bisa berkomunikasi sebagusnya dalam bahasa Inggris. Ini yang nantinya berguna dalam memudahkan temen-temen dalam berkomunikasi,” jelasnya.
Di materi kedua yang dibawakan oleh Nanda Mariska, ia menjelaskan bahwa program Fellowships adalah program belajar khusus yang diperuntukkan untuk pemuda/i Asia Tenggara, khususnya yang memiliki pengetahuan dan pengalaman untuk belajar dalam suatu isu. Dalam materi yang dipaparkan oleh Nanda, ia pun membagikan beberapa tips mengenai bagaimana cara menulis esai yang baik dalam mendaftarkan diri di YSEALI.
“Kalau belajar dari beberapa pengalaman saya atau dari teman-teman saya yang sudah pernah menulis esai untuk program ini, ada tiga kerangka khusus yang penting diperhatikan dalam menulis esai YSEALI ini. Pertama, opening (pembukaan) yang berisikan mengenai pengenalan diri dan dapat dijelaskan maksimal dalam 2 kalimat. Kedua, concern (perhatian) yang berisikan mengenai isu apa yang diambil dan bagaimana cara kita menyelesaikan isu tersebut. Dan terakhir, closing (penutupan) yang berisikan mengapa kita ingin belajar di Amerika dan apakah kita pantas,” jelas Nanda.
Pada materi ketiga, Nurul Hasanah Salahuddin selaku alumni YSEALI yang pernah mengikuti dua progam YSEALI menjelaskan mengenai apa itu progam Regional Workshops serta YSEALI Women’s Leadership Academy. Selain menjelaskan mengenai apa itu program Regional Workshops dan YSEALI Women’s Leadership Academy, ia juga menjelaskan apa perbedaan Regional Workshop dengan program akademik maupun profesional. Ia berkata bahwa Regional Workshop tidak ada kunjungan langsung ke Amerika, namun biasanya host launching (tempat penyelenggara) akan berpindah-pindah.
“Nah, tapi mostly, apa yang kita dapetin di YSEALI Regional Workshops ini itu ada beberapa hal, yang pertama adalah kita dapet training langsung dan dituntut aktif. Dan kedua, YSEALI ini sangat kreatif jadi tidak cepat bosan,” tambah Nurul.
Pada materi terakhir, Muhammad Fathun membagikan beberapa cerita tentang keseruannya dalam mengikuti program YSEALI yang dipaparkan melalui sebuah video. Dalam penyampaiannya, ia menekankan pentingnya memperhatikan tema yang menjadi fokus utama dari agenda kegiatan yang akan dilakukan nantinya.
“Seperti yang dipaparkan sebelumnya oleh Nurul, kalau dari aku tambahannya itu liat yang bener-bener dengan tema yang bidang kalian lakuin. Misal, mental health,” ujar Fathun.
Di akhir kegiatan, Putra Aditya selaku juri YSEALI menyampaikan beberapa kata sebagai penutupan. “Untuk mendaftar, jangan bingung-bingung dalam bercerita apa. Balikin ke diri sendiri kalau kita disini mau ngapain. Kalau mau untuk mengembangkan diri, that should be helpful (itu harusnya dapat membantu) untuk menulis esainya lagi,” jelas Putra. []
Editor: Muhammad Abdul Hidayat