Beranda Artikel United by Unique, Makna dan Perjuangan di Hari Kanker Sedunia

United by Unique, Makna dan Perjuangan di Hari Kanker Sedunia

BERBAGI
Ilustrasi. (Iqmal Pasha/DETaK)

Artikel | DETaK

Setiap tahun, tanggal 4 Februari diperingati sebagai Hari Kanker Sedunia, sebuah momentum global untuk meningkatkan kesadaran tentang kanker serta mendorong tindakan nyata dalam pencegahan, deteksi, dan pengobatan penyakit ini. Hari Kanker Sedunia pertama kali diprakarsai oleh Union for International Cancer Control (UICC), organisasi kanker internasional terbesar dan tertua yang didedikasikan untuk mengambil tindakan terhadap kanker. UICC menyatukan dan mendukung komunitas kanker dalam upayanya untuk mengurangi beban kanker global, mempromosikan kesetaraan yang lebih besar, dan memastikan bahwa pengendalian kanker tetap menjadi prioritas dalam agenda kesehatan dan pembangunan global.

Organisasi tersebut didirikan pada tahun 1933 dan berbasis di Jenewa, Swiss. UICC memiliki lebih dari 1.120 organisasi anggota di lebih dari 172 negara dan wilayah. Keanggotaannya mencakup liga dan perkumpulan kanker utama di dunia, lembaga penelitian, pusat perawatan, rumah sakit, kementerian kesehatan, badan kesehatan masyarakat, dan kelompok pendukung pasien.

Iklan Souvenir DETaK

Tahun ini sendiri, Hari Kanker Seduni 2025-2027 mangangkat tema “ United by Unique”, Tema ini dipilih oleh UICC untuk menekankan pentingnya menyesuaikan perawatan kanker dengan kebutuhan spesifik dan unik bagi setiap pasien. Memperingati hari kanker merupakan hal yang penting karena dapat menimbulkan kesadaran bagi masyarakat dan bagi pemerintah untuk terus melaksanakan langkah pencegahan dan penyembuhan kanker, karena kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menimbulkan beban kesehatan dan ekonomi yang besar.

Data dari Global Cancer Observatory (Globocan) menunjukkan bahwa pada tahun 2022, Indonesia mengalami lebih dari 408.661 kasus kanker baru dengan 242.099 kematian, terutama disebabkan oleh kanker payudara, leher rahim, paru-paru, dan kolorektal? . Tanpa adanya intervensi, jumlah kasus kanker di Indonesia diperkirakan akan meningkat sebesar 63% antara tahun 2025 hingga 2040? .

Oleh karena itu, pemerintah menyusun Rencana Kanker Nasional 2024-2034 untuk mengatasi tantangan ini dalam Enam pilar strategi pencegahan dan pengendalian kanker.

  1. Pencegahan dan Edukasi Gaya Hidup Sehat. Pencegahan kanker akan menjadi ujung tombak. Pemerintah akan meningkatkan kampanye edukasi publik tentang pentingnya gaya hidup sehat, termasuk pola makan, aktivitas fisik, dan kebiasaan yang dapat mengurangi risiko kanker.
  2. Deteksi Dini Melalui Skrining Massal. Pemerintah menargetkan peningkatan angka deteksi dini hingga 70% untuk beberapa jenis kanker, terutama kanker serviks. Dengan menggunakan metode IVA dan HPV DNA, wanita usia 30-50 tahun menjadi target utama dalam skrining ini. Selain itu, program skrining kanker paru-paru, kolorektal, dan kanker payudara juga akan diperluas.
  3. Imunisasi HPV untuk Pencegahan Kanker Serviks. Salah satu terobosan penting adalah pencegahan kanker serviks melalui imunisasi HPV. Menkes menekankan bahwa imunisasi ini dapat secara signifikan mengurangi risiko kanker serviks, sehingga imunisasi akan diperluas untuk kelompok usia yang rentan.
  4. Peningkatan Kapasitas Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan. Untuk mendukung diagnosis dan pengobatan kanker, pemerintah berkomitmen untuk menambah fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia. Hingga 2027, akan ada penambahan alat diagnostik seperti mammografi, CT scan, SPECT-CT, dan PET-CT di berbagai rumah sakit di 514 kabupaten/kota dan 38 provinsi.
  5. Penguatan Layanan Paliatif. Dalam rangka memberikan layanan yang menyeluruh, pemerintah juga akan meningkatkan layanan paliatif bagi pasien kanker. Ini bertujuan untuk memberikan dukungan kepada pasien yang berada dalam stadium lanjut agar kualitas hidup mereka tetap terjaga.
  6. Kerjasama Internasional dan Inovasi Teknologi. Pemerintah juga akan berkolaborasi dengan negara lain serta memanfaatkan teknologi terbaru dalam deteksi dan pengobatan kanker. Hal ini diharapkan dapat membuat Indonesia menjadi teladan dalam pengendalian kanker di tingkat global.

Selain dari rancangan Rencana Kanker Nasional 2024-2034, masyarakat juga dapat melakukan beberapa hal untuk mencegah kanker, seperti: 

  • Menjaga berat badan ideal
  • Aktif berolahraga minimal 30 menit sehari
  • Kurangi konsumsi garam dan makanan manis
  • Hindari makanan yang diasap atau dibakar
  • Hindari asap rokok, termasuk rokok elektronik
  • Konsumsi makanan kaya antioksidan
  • Istirahat dan mengelola stres dengan baik

Peringatan Hari Kanker Sedunia bukan sekadar sebuah tanggal di kalender, tetapi momentum untuk mengingatkan kita semua bahwa perjuangan melawan kanker membutuhkan keterlibatan bersama. Dengan memahami, mendukung, dan bertindak, kita dapat menciptakan perubahan nyata dalam pencegahan, deteksi dini, serta perawatan bagi para penyintas kanker. Melalui kampanye ‘United by Unique,’ setiap individu, dengan keunikan dan perannya masing-masing, dapat memberikan kontribusi berarti dalam melawan penyakit ini. Mari terus menyebarkan kesadaran dan harapan, karena bersama, kita lebih kuat menghadapi kanker.

Penulis adalah Zarifah Amalia, Mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Syiah Kuala.

Editor: Masya Pratiwi