Beranda Artikel Mengenal Asal Usul Gelar “Gus”

Mengenal Asal Usul Gelar “Gus”

BERBAGI
Ilustrasi. (Iqmal Pasha/DETaK)

Panggilan gus sedang marak di perbincangkan di kalangan masyarakat. Sebutan gus ini bukan hal yang asing lagi di pendengaran masyarakat Indonesia karena banyaknya tokoh-tokoh penting yang disapa dengan panggilan gus. Panggilan gus sendiri sering digunakan di kawasan pulau Jawa, terutama di kawasan Jawa Tengah dan juga Jawa Timur. Panggilan ini digunakan untuk memanggil dan menghormati seseorang yang memiliki kedudukan penting di kalangan masyarakat.

Dikutip dari detik Jateng, panggilan gus dapat diartikan sebagai sebuah julukan untuk seorang anak laki-laki. Istilah atau panggilan gus ini dapat digunakan baik untuk Kyai, ulama, dan lain sebagainya. Istilah gus ini sering digunakan di kalangan masyarakat pesantren di daerah Jawa.

Mengenal Gelar Gus

Iklan Souvenir DETaK

Dikutip dari detik Jateng, dalam buku “Ijtihad Politik Gus Dur: Analisis Wacana Kritis” mengungkapkan bahwa gelar gus dapat diberikan kepada orang-orang atas posisinya dalam sebuah keturunan. Dapat diartikan bahwa gelar gus dapat diberikan kepada anak laki-laki, menantu laki-laki, cucu laki-laki, dan lainnya. Hal ini dikarenakan gus sendiri memiliki makna “bagus” yang mana para Kyai mengharapkan keturunan laki-lakinya menjadi sosok yang dapat memimpin pesantren dengan baik di masa mendatang.

Dalam buku tersebut juga dikatakan bahwa jika seorang Kyai tidak memiliki keturunan laki-laki, maka gelar tersebut akan di berikan kepada menantu laki-lakinya. Oleh sebab itu, gelar gus sendiri diberikan dengan harapan para Kyai dapat melahirkan pemimpin yang berpotensi dalam memimpin pesantren.

Selain itu, Nahdlatul Ulama (NU) juga memberikan penjelasan terkait gelar gus, yang mana gelar gus diperuntukkan untuk keturunan-keturunan Kyai saja dan gelar ini tidak dapat digunakan oleh sembarangan orang. Dikarenakan gus atau gelar serupa menunjukkan bahwa ia anak dari seorang Kyai, yang mana orang tersebut hendaknya memiliki sifat-sifat, adab, dan akhlak yang baik.

Asal Usul Gelar Gus

Setelah mengetahui makna dari gelar gus. Sebenarnya dari mana asal dan usul gelar gus ini di kalangan masyarakat Indonesia terutama di daerah pulau Jawa. Masih dikutip dalam laman Nahdlatul Ulama (NU) bahwa gelar gus merupakan panggilan istimewa yang diperuntukkan bagi keturunan-keturunan dari Kyai atau para ulama biasanya digunakan di kawasan pulau Jawa. Gelar Gus merupakan salah satu dari sekian banyaknya panggilan yang biasanya disebabkan pada keturunan-keturunan Kyai, seperti gelar buya, ajengan, lora, dan anre.

Asal usul gelar gus ini merupakan salah satu dari tradisi keraton. Pada tradisi keraton ini para anak arahan akan diberikan panggilan saat masih kecil. Panggilan-panggilan tersebut dapat berupa Raden, Bagus, atau Den Bagus. Panggilan tersebut sudah ada sebelum era kemerdekaan.

Dikutip dari panjimas.com panggilan “Gus” memiliki sejarah yang panjang dan berasal dari kalangan kerajaan Mataram Islam pada masa Pakubuwono IV (1788-1820 M). Pada saat itu, panggilan ini digunakan untuk menyapa putra-putra raja yang memiliki kedudukan tinggi dan diharapkan menjadi penerus tahta kerajaan.

Panggilan “Gus” juga diartikan sebagai sebutan bagi anak lelaki yang memiliki kedudukan tinggi dan diharapkan menjadi pemimpin di masa depan. Dalam bahasa Jawa, panggilan “Gus” diartikan sebagai “bocah lanang sing rada duwur pangkate” yang berarti anak lelaki yang memiliki kedudukan tinggi.

Dahulu panggilan “Gus” hanya digunakan dalam kalangan kerajaan dan priyayi. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan penyebaran agama Islam di daerah Jawa, panggilan “Gus” tidak hanya digunakan dalam kalangan NU, tetapi juga dalam masyarakat Jawa sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap seseorang yang memiliki kedudukan tinggi dan dihormati di kalangan masyarakat.

Penulis bernama Raisa Amanda, Mahasiswi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala.

Editor: Cut Irene Nabilah