Siaran Pers | DETaK
Mahasiswa Tim PKKM MBKM Wirausaha PSTM Universitas Syiah Kuala (USK) menciptakan produk kreatif berbasis teknologi yaitu produk hasil 3D printing yang terbuat dari material PLA (Polylactic Acid) untuk keperluan di bidang Kesehatan dan manufaktur, Golden Gear. Tim ini terdiri dari 2 orang mahasiswa USK, yang diketuai oleh Muhammad Raihan Hakim Hasibuan (Teknik Mesin) dan dengan temannya Muhammad Aufa Amru (Teknik Mesin). yang dibimbing oleh pak Dr. Ir. Mohd. Iqbal, M.T.
Di tengah kemajuan pesat revolusi industri 4.0, teknologi pencetakan tiga dimensi atau 3D printing telah merambah berbagai sektor bisnis, menghadirkan peluang baru yang tak terbatas. Dari prototipe cepat hingga produksi massal, produk hasil 3D printing kini menjadi bagian integral dalam dunia manufaktur, desain, dan bahkan medis. Dengan keunggulannya yang fleksibel dan efisien, tak heran jika semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan teknologi ini untuk menciptakan produk yang lebih inovatif dan lebih hemat biaya.
3D printing atau pencetakan tiga dimensi adalah sebuah proses produksi yang menciptakan objek tiga dimensi dengan menambah lapisan-lapisan material berdasarkan desain digital. Proses ini sering kali disebut juga sebagai additive manufacturing karena objek dibangun dari bahan yang ditambahkan secara bertahap. Berbeda dengan metode tradisional yang mengandalkan proses pengurangan material (misalnya dengan pemotongan atau pengecoran), 3D printing memberikan kebebasan dalam desain dan kompleksitas bentuk yang lebih tinggi.
Di banyak daerah, terutama di negara berkembang, keterbatasan infrastruktur manufaktur atau pasokan bahan baku sering kali menghambat kemampuan lokal untuk memproduksi barang-barang penting atau inovatif. Menurut Bank Dunia, lebih dari 1,5 miliar orang di dunia tinggal di negara yang mengalami masalah dengan akses ke infrastruktur dasar dan pabrik manufaktur yang efisien.
Salah satu keunggulan utama dari teknologi 3D printing adalah kemampuannya untuk membuat produk dengan desain yang sangat kompleks dan presisi tinggi. Proses ini memungkinkan pembuatan objek dengan bentuk-bentuk yang sulit dicapai menggunakan metode manufaktur konvensional. Misalnya, dalam pembuatan bagian-bagian mesin atau komponen otomotif, 3D printing memungkinkan pembuatan komponen dengan geometri yang sangat rumit namun tetap presisi.
Produk alat peraga tulang belakang bongkar pasang hasil Golden Gear atau tekhnologi percetakan tiga dimensi, yang diciptakan oleh Muhammad Raihan Hakim Hasibuan dan Muhammad Aufa Amru, mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK). (Dok. Pribadi)
Keunggulan lainnya adalah pengurangan limbah. Karena 3D printing menggunakan bahan sesuai dengan yang dibutuhkan (tidak ada proses pemotongan atau pembentukan yang menghasilkan sisa bahan), jumlah limbah yang dihasilkan dalam proses produksi bisa diminimalkan. Ini tentunya lebih ramah lingkungan, terutama dengan semakin banyaknya material ramah lingkungan yang tersedia untuk pencetakan 3D, seperti plastik daur ulang atau bahan berbasis bio.
Ketua Tim, Raihan menyebutkan sudah harusnya anak muda peka terhadap teknologi yang semakin berkembang. Apalagi jika teknologi tersebut dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan sumber daya.
“Di dunia yang terus berkembang ini, 3D printing bukan hanya tentang mencetak objek, ini adalah tentang mencetak masa depan. Setiap lapisan yang kita buat adalah langkah kecil menuju inovasi yang tak terbatas, mengubah ide menjadi kenyataan,” ujarnya.
Adapun harga yang ditawarkan jauh lebih murah dari produk yang berada di pasaran. Contohnya harga yang ditawarkan dari alat peraga tulang belakang yang berada di beberapa toko dan berbagai macam merk berkisar Rp. 750.000,- sampai dengan Rp. 950.000,-. Sedangkan harga alat peraga tulang belakang Golden Gear yang kami tawarkan hanya Rp. 550.000,-
Tidak hanya tulang belakang golden gear juga memberi kesempatan pada customer untuk kustomisasi produk yang akan dibuat. Seperti di bidang Kesehatan ada alat peraga anatomi tulang rahang, tulang leher, tengkorak, DLL. Di bidang lainnya seperti miniatur, spare part, maket, DLL.
Raihan dan Aufa berharap dengan adanya Golden Gear para generasi muda dapat berpartisipasi dalam pengurangan limbah dan dapat melanjutkan sirkular ekonomi dengan menggunakan teknologi yang sedang berkembang pesat sampai sekarang ini.[]
Editor: Aisya Syahira