Jihan Sabila Fadma [AM] | DETaK
Darussalam-Praktik joki skripsi di kalangan mahasiswa masih sering terjadi. Fenomena ini mendapat sorotan dari sejumlah mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) yang menilai bahwa hal tersebut mencederai nilai akademik dan etika pembelajaran.
Khaira Rizka, mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) USK, mengatakan bahwa joki skripsi merupakan pelanggaran etika akademik. Menurutnya, skripsi adalah tugas akhir yang bertujuan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis dan kemandirian mahasiswa dalam menyelesaikan masalah akademik.
“Sebagai mahasiswa sangat perlu menanamkan nilai-nilai kejujuran akademik, jangan sampai hal-hal seperti ini tidak melahirkan generasi yang berpotensi dan bertanggung jawab. Hal tersebut merupakan komponen yang sangat penting untuk melahirkan generasi yang berpotensi dan berguna bagi masyarakat. Dengan adanya joki skripsi, akan menjadikan generasi sekarang menjadi generasi yang tertinggal dan tidak bisa di andalkan. Dan hak itu akan berpengaruh saat masuk ke dunia kerja nantinya,” ungkapnya.
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Fitri Amira, mahasiswa Fakultas Hukum (FH) USK. Menurutnya, menggunakan jasa joki skripsi merupakan bentuk kebohongan pada diri sendiri dan orang lain.
“Minimal kita yang sudah dberikan kesempatan dan kenikmatan untuk bisa berkuliah maka, kuliah lah yang serius. Kuliah bukan buat orang lain, melainkan untuk diri kita sendiri. Manfaatnya dapat dirasakan sendiri. Oleh karena itu, jangan coba membohongi diri sendiri. Berusahalah dan percaya pada kemampuan yang kita milik,” ucapnya.
Rahmat Iqbal, dosen USK, juga menanggapi praktik joki skripsi. Ia menilai bahwa perjokian skripsi merupakan pelanggaran berat terhadap kode etik akademik. Mahasiswa yang kedapatan menggunakan jasa joki berisiko skripsinya ditolak dan bahkan di-drop out (DO).
“Mahasiswa yang tulisannya karena joki benar-benar telah kehilangan kesempatan untuk berkembang dan menjadi akademisi yang profesional. Dalam Perspektif bagi mahasiswa yang menjoki skripsinya, dia merasa senang karena tidak perlu lelah. Tetapi, dari segi akademik, mahasiswa tersebut telah membuang potensi diri. Tiada hasil bagus tanpa adanya kesulitan,” tuturnya.
Di akhir Rahmat Iqbal mengatakan kebanyakan faktor mahasiswa yang sering terlibat dengan perjokian karena tidak percaya pada kemampuan yang dimiliki. Banyaknya joki tugas dan skripsi yang bertebaran secara terang atau tersembunyi menyebabkan mahasiswa menjadi malas berusaha mengerjakannya dan lebih tertarik memilih jalan mudah.[]
Editor : Raisa Amanda