Beranda Buku Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat: Mengupas Seni Hidup Tanpa Beban

Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat: Mengupas Seni Hidup Tanpa Beban

BERBAGI
Buku Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat (Saira Salsabila [AM]/DETak)

Resensi | DETaK

Judul : Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat

Penulis : Mark Manson

Iklan Souvenir DETaK

Tahun Terbit : 2016

Tebal Buku : 246 halaman

ISBN : 978-602-452-698-6

Harga : Pulau Jawa Rp 78.000

Tentang Penulis

Mark Manson adalah penulis, blogger, dan pengusaha asal Texas, Amerika Serikat, yang lahir pada 9 Maret 1984. Ia terkenal karena pendekatan blak-blakan dan jujurnya dalam membahas topik pengembangan diri. Manson mulai dikenal luas melalui blog pribadinya, markmanson.net, yang membahas isu-isu kehidupan modern dengan gaya provokatif namun relevan. Buku pertamanya, “The Subtle Art of Not Giving a F*ck” (2016), meraih kesuksesan besar dan menjadi bestseller internasional, diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk Bahasa Indonesia.

Dalam bukunya, Manson menggabungkan pengalaman hidup, psikologi, dan filosofi untuk menyampaikan pesan tentang pentingnya memilih prioritas dalam hidup dan menerima kenyataan yang tidak selalu ideal. Ia juga menulis “Everything Is F*cked: A Book About Hope”, yang membahas tema harapan dan makna hidup di tengah dunia yang penuh tantangan. Dengan latar belakang di bidang filsafat dan psikologi, Manson menawarkan pendekatan yang realistis dan pragmatis terhadap kebahagiaan dan tantangan hidup.

Sinopsis

Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat karya Mark Manson adalah buku pengembangan diri yang mengajak pembaca untuk memahami bahwa hidup adalah serangkaian masalah yang tidak ada habisnya. Manson berargumen bahwa kunci untuk hidup yang lebih bahagia dan kuat adalah dengan berhenti memaksakan diri untuk selalu berpikir positif. Ia menyatakan bahwa kehidupan tidak selalu adil, dan tidak semua orang bisa menjadi luar biasa. Dengan pendekatan yang blak-blakan, Manson mengajak kita untuk menerima keterbatasan diri, menghadapi ketakutan, kegagalan, dan ketidakpastian, yang justru akan membawa kita kepada keberanian dan kepercayaan diri yang sebenarnya. Dalam buku ini, Manson mengingatkan bahwa kita hanya memiliki energi dan kepedulian yang terbatas, sehingga kita harus bijaksana dalam menentukan apa yang penting. Disampaikan dengan gaya yang menghibur, penuh humor, dan relevan dengan kehidupan modern, buku ini memberikan tamparan segar bagi siapa saja yang ingin hidup lebih autentik dan memuaskan.

Tentang Buku

Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat, buku ini membahas bahwa dalam kehidupan, kita sering dihadapkan pada tuntutan untuk selalu berusaha menjadi lebih baik dan mencapai kebahagiaan tanpa henti. Manson mengusulkan bahwa, untuk mencapai kedamaian batin, kita perlu belajar memilih hal-hal yang benar-benar penting bagi kita dan mengabaikan hal-hal yang seharusnya tidak mempengaruhi hidup kita secara signifikan. Beberapa poin utama dalam buku ini adalah:

1.      Pentingnya menyadari keterbatasan Diri : Manson menekankan bahwa manusia tidak sempurna. Kita semua memiliki kelemahan dan batasan, baik dalam hal kemampuan, pengetahuan, maupun emosi. Mengakui bahwa kita tidak dapat melakukan segalanya dengan baik adalah langkah pertama menuju kehidupan yang lebih bahagia. Dengan menerima keterbatasan ini, kita bisa mengalihkan fokus dari mengejar kesempurnaan yang tidak realistis dan lebih pada menerima diri sendiri serta situasi yang ada. Manson juga menjelaskan bahwa tekanan untuk selalu “berhasil” atau “bahagia” dapat menjadi beban, dan belajar untuk hidup dengan imperfeksi adalah kunci untuk menemukan kedamaian batin.

2.     Berfokus pada hal yang berarti : Pentingnya memilih dengan bijak hal-hal yang layak mendapatkan perhatian dan energi kita. Manson berpendapat bahwa tidak mungkin untuk peduli pada semua hal, kita memiliki sumber daya yang terbatas, baik waktu maupun energi. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi nilai-nilai pribadi kita dan mengarahkan perhatian pada hal-hal yang benar-benar memberi makna dalam hidup kita. Dengan cara ini, kita bisa menghindari kecemasan dan tekanan yang berasal dari ekspektasi masyarakat atau orang lain, dan lebih berfokus pada apa yang benar-benar berarti bagi kita secara individu.

3.     Menerima ketidaknyamanan: Rasa sakit, kegagalan, dan ketidaknyamanan adalah bagian integral dari pengalaman manusia. Alih-alih menghindari atau melawan ketidaknyamanan tersebut, kita harus belajar menerimanya. Menurutnya, melalui ketidaknyamanan, kita bisa mendapatkan wawasan dan pelajaran yang berharga. Proses menghadapi dan mengatasi tantangan dalam hidup justru membantu kita tumbuh dan menjadi lebih kuat. Manson juga menyoroti bahwa banyak orang terjebak dalam pencarian kebahagiaan yang terus-menerus, namun kebahagiaan sejati sering kali ditemukan dalam momen-momen sulit yang kita hadapi dan bagaimana kita meresponsnya.

4.     Tanggung jawab penuh atas hidup sendiri: Pentingnya mengambil tanggung jawab penuh atas pilihan dan tindakan kita. Seringkali, kita cenderung menyalahkan orang lain atau keadaan atas masalah yang kita hadapi. Namun, Manson mengajak pembaca untuk menyadari bahwa setiap keputusan yang kita buat membawa konsekuensi. Dengan mengambil tanggung jawab atas hidup kita sendiri, kita bisa mulai membentuk arah hidup yang kita inginkan. Ini juga termasuk menyadari bahwa kita memiliki kendali atas reaksi kita terhadap situasi, dan kita bisa memilih untuk tidak membiarkan hal-hal di luar kendali mempengaruhi kebahagiaan kita.

Manson menggunakan bahasa yang sederhana, blak-blakan, dan kadang-kadang kasar, tetapi penuh humor. Pendekatan ini membuat buku terasa segar dan tidak terkesan seperti buku pengembangan diri yang penuh dengan nasihat klise. Secara keseluruhan, Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat mengajarkan bahwa kebahagiaan bukan tentang terus mengejar hal-hal positif, melainkan tentang berani menerima kenyataan, menghadapi kesulitan, dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting bagi kita.

Kelebihan Buku

Buku ini memiliki beberapa kelebihan yang mencolok. Pertama, gaya penulisan Mark Manson yang blak-blakan dan tidak konvensional membuatnya terasa segar dan mudah diakses oleh pembaca. Ia berhasil mengungkapkan ide-ide yang dalam dengan cara yang humoris dan relatable, sehingga pembaca merasa terhubung dengan pesan yang disampaikan. Selain itu, buku ini menggugah pemikiran dan menawarkan perspektif baru tentang kebahagiaan dan makna hidup, mendorong pembaca untuk merenungkan nilai-nilai yang benar-benar penting bagi mereka.

Kekurangan Buku

Buku ini juga memiliki beberapa kekurangan. Gaya bahasa yang kasar dan langsung mungkin tidak cocok untuk semua pembaca, terutama bagi mereka yang lebih menyukai pendekatan yang lebih lembut dalam buku pengembangan diri. Selain itu, meskipun pesan yang disampaikan cukup kuat, ada kalanya argumen Manson terasa repetitif dan tidak mendalam, yang mungkin membuat sebagian orang merasa kurang terinspirasi. Namun, secara keseluruhan, buku ini tetap menjadi pilihan menarik bagi siapa saja yang mencari cara baru untuk menghadapi tantangan hidup.

Penulis adalah Saira Salsabila, mahasiswi Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala.

Editor: Masya Pratiwi