Resensi | DETaK
Judul flim : School Live (Gakkou Gurashi)
Rilis : 25 Januari 2019
Sutradara : Issei Shibata
Negara Asal : Jepang
Genre : Action, thriller
Pemain : Nanami Abe, Midori Nagatsuki, Wakana Majima, Rio Kiyohara, Nonoka Ono, dan Daichi
Kaneko
Film ini merupakan adaptasi seri manga (komik) yang berjudul Gakkou gurashi karya Norimitsu Kaihaou dan Sadoru Chiba. Komik dengan judul Gakkou Gurashi ini juga telah diadaptasi ke dalam serial anime dengan judul yang sama sebanyak 12 episode, pada Juli 2015 silam. Kemudian pada tanggal 25 Januari 2019 seri manga ini sukses dijadikan live action movie di Jepang.
Kisah ini menceritakan tentang tiga siswi yang bertahan hidup dari serangan zombie di SMA swasta Megurigaoka, ketiga siswi itu terdiri dari Takeya Yuki, Kurumi Ebisuzawa, Yuri Wakasa dan seorang guru bernama Megumi Sakura. Mereka melakukan aktivitas sehari-hari sebagaimana biasanya di Sekolah meskipun keadaan sekolah sudah hancur dan berantakan karena wabah zombie yang melanda, demi menjaga perasaan Yuki yang mengalami depresi ketika insiden naas itu terjadi. Yuki adalah gadis yang sangat ceria, setiap senyuman yang terukir di wajah Yuki menjadi alasan kuat bagi kedua temannya untuk tetap tersenyum, kuat, dan bersemangat. Dimata Yuki insiden buruk ini tidak pernah terjadi.
Beberapa hari setelah bertahan hidup di Sekolah yang dipenuhi zombie tersebut, Kurumi dan Yuri terpaksa harus mencari makanan yang masih tersisa dan masih layak di kantin karena stok makanan yang mereka miliki sudah habis, namun sesampainya di kantin keduanya bertemu dengan seorang siswi yang bernama Miki, mereka lalu membawanya pergi bersama mereka.
Adaptasi dari film ini menawarkan atmosfer horor yang efektif dan ketegangan yang memikat. Dengan akting yang kuat, para pemeran mampu menyampaikan kompleksitas emosi yang dirasakan setiap karakter. Ketegangan dan rasa kehilangan yang dihadapi oleh para tokoh semakin memperkaya jalan cerita, sementara penonton dibuat untuk ikut merasakan isolasi dan ketakutan mereka. Film ini menonjol bukan hanya sebagai film zombie, tetapi sebagai kisah bertahan hidup dengan elemen psikologis yang mendalam, menggambarkan bagaimana harapan dan pertemanan menjadi pegangan terakhir dalam situasi yang penuh keputusasaan.
Ada beberapa kekurangan yang mungkin dapat kita temukan di sepanjang film ini, seperti penampilan dan acting para zombie-nya yang kurang menakutkan. Namun film ini sangat direkomendasikan bagi kalian yang suka nonton film zombie tapi penakut, selain itu cocok juga untuk kalian yang suka nonton film persahabatan dengan tema petualangan.
Penulis bernama Alya Anjadelisya Hasibuan, mahasiswi Pendidikan Sejarah, Fakultas Kegurusn dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala.
Editor : Zarifah Amalia