DETaK | Banda Aceh – Pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) online sudah menjadi masalah klasik mahasiswa unsyiah setiap tahunnya yang yang tidak dianggap serius oleh pihak rektorat. Begitu aku Akmal, salah seorang mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi FISIP Unsyiah, Selasa (16/8/2011).
“Untuk FISIP sendiri permasalahan ini terjadi karena ada perubahan sistem baru yang dilakukan pihak akademik, jadi setelah kita online berbeda dengan data yang ada akademik,” katanya.
Hal serupa juga dikatakan Kiki, mahasiswa fakultas hukum Unsyiah. Ia sangat kecewa dengan pelayanan KRS, kadang login error, tiba-tiba keluar tulisan belum bayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dan buku pustaka belum dikembalikan. “Padahal semua udah diselesaikan,” ujarnya kesal.
Ia berharap ke depan pihak terkait lebih siap dalam melayani pengisian KRS online. “Jangan kayak gini lagi,” tuturnya.
Dihubungi via telepon, kepala UPT. Puksi Unsyiah, Syahrial membenarkan banyak terjadi permasalahan KRS Online di saat pengisiaan. Seperti server dan memory. Hal ini mengakibatkan lambannya login KRS, error dan kendala-kendala teknis lainnya.
Ia menambahkan kurangnya SDM di UPT. Puksi Unsyiah juga menjadi salah satu alasan kurang maksimalnya pelayan KRS online. “Karena tenaga ahli yang kita punya dalam masalah ini hanya satu atau dua orang,” tutupnya. [Reja H]