Beranda Headline Untuk Petani Nilam Aceh, USK dan ILO Tanda Tangani Kolaborasi Penguatan

Untuk Petani Nilam Aceh, USK dan ILO Tanda Tangani Kolaborasi Penguatan

BERBAGI
Penandatangan kerja sama ILO dan USK di Ruang VIP AAC Dayan Dawood USK, dari kiri ke kanan: Olivier Zehnder Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Marwan Rektor USK, Simrin C. Singh Direktur ILO untuk Indonesia, Mahendra Siregar Ketua Dewan Komisioner OJK, Erdiriyo Asisten Deputi Keuangan Inklusif Keuangan Syariah Kemenko. 15/10/2024. (Shahibah Alyani/DETaK)

Shahibah Alyani | DETaK

Darussalam – Universitas Syiah Kuala (USK) melakukan penandatanganan kerja sama dengan International Labour Organization (ILO) terkait penguatan sektor komoditas minyak nilam demi petani nilam Aceh di Ruang VIP Gedung AAC Dayan Dawood USK, Selasa, 15 Oktober 2024.

Olivier Zehnder, Duta Besar Swiss untuk Indonesia menyampaikan rasa kagum atas kerja sama yang terjalin antara Indonesia dengan ILO, terutama untuk petani.

Iklan Souvenir DETaK

“Saya apresiasi kepada seluruh pemangku kebijakan yang turut berpartisipasi, terutama para petani Aceh. Kerja sama ini akan menguatkan Aceh dalam pemasaran global serta masa depan yang terjamin dari segala sektor. Bersama, koperasi emas untuk Indonesia,” sambutnya dalam bahasa Inggris.

Selain penandatanganan, kerja sama ini juga mencakup peluncuran aplikasi MyNilam dan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) yang bertujuan untuk mendukung digitalisasi dan meningkatkan ketertelusuran produksi pada rantai nilai minyak nilam di Aceh. 

“Kita launching MyNilam, ini penting dalam keberlanjutan. Kita juga launching ERP. Produk nilam ini sangat dikenal di dunia. Indonesia memiliki kualitas terbaik,” ucap Simrin C. Singh, Direktur ILO untuk Indonesia.

Menurutnya, inovasi harus berjalan bersama teknologi dalam peningkatan taraf kehidupan. Inovasi juga akan menguak penemuan baru serta meningkatkan perekonomian.

Kegiatan launching diikuti dengan pelepasan ekspor pertama minyak nilam dari wilayah proyek bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Atsiri Research Center (ARC), ILO, dan para petani bisa menyesuaikan dalam proses digitalisasi shingga dapat melakukan pengelolaan risiko dalam perbankan,” ungkap Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner OJK.

Ia melanjutkan bahwa dengan aplikasi, maka komunikasi pembiayaan dari pihak industri maupun pihak pembiayaan dapat lebih transparan dan menjadi pintu kejayaan nilam Aceh bagi Indonesia dan untuk dunia.

“Ini kesempatan bagi para petani dan tentu mereka dapat menerima pembiayaan dari perbankan maupun dari industri jasa keuangan lain. Jadi bisa menyampaikan perkembangan bisnis kegiatan aktivitasnya melalui satu pencatatan yang terintegrasi,” sambungnya.

Marwan, Rektor USK mengungkapkan bahwa Aceh memiliki potensi nilam yang menjanjikan. Dengan kerja sama ini, ia berharap kesejahteraan petani Aceh meningkat.

“Ekosistem rantai nilam di Aceh sudah cukup berkembang, bagaimana petani mendapat akses pembiayaan yang mudah. Dengan digitalisasi, produk nilam dapat diberi nilai jual yang tinggi pada masyarakat dan diterima di pasar global,” tuturnya. []

Editor: Fathimah Az Zahra