Beranda Terhangat Akhiri Kepengurusan, BEM USK Bukukan 18 Poin Evaluasi Rektorat

Akhiri Kepengurusan, BEM USK Bukukan 18 Poin Evaluasi Rektorat

BERBAGI
Buku Evaluasi Rektorat karya BEM USK Periode 2023. (Aisya Syahira/DETaK)

Aisya Syahira & Rani Mauizzah | DETaK

Darussalam-Mengakhiri kepengurusan periode 2023, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Syiah Kuala (USK) mencetak buku bertajuk Evaluasi Rektorat dan menyerahkannya pada Rektor USK, Marwan pada Selasa, 20 Februari 2023. Proses pembuatan buku ini didorong oleh dua tujuan utama, yaitu memulihkan kembali citra  BEM USK 2023 di mata mahasiswa dan masyarakat serta menghilangkan stigma negatif terhadap BEM USK sebagai organisasi yang anarkis. Hal ini disampaikan oleh M. Habil Fasya, Ketua BEM USK Periode 2023.

“BEM USK 2023 itu menjabat di saat mahasiswa dan masyarakat turun kepercayaannya terhadap BEM. Jadi kami banyak mikir bagaimana cara untuk mengembalikan citra. Nah, yang kedua, melahirkan karya merubah stigma kawan-kawan mahasiswa atau masyarakat terhadap BEM yang anarkis, yang tidak peduli dengan mahasiswa, yang aksi demo saja tidak ada karya. Jadi dengan landasan dua poin terbesar itu kami berpikir karya apa yang kita buat untuk mahasiswa dan masyarakat,” ungkapnya.

Iklan Souvenir DETaK

Adapun 18 poin Evaluasi Rektorat yang dijabarkan dalam buku ini ialah:

  1. Uang kuliah tunggal yang terlampau mahal
  2. Pemotongan UKT 50% yang sangat lama
  3. Fasilitas asrama mahasiswa KIP Kuliah yang tidak layak huni
  4. Fasilitas asrama mahasiswa internasional yang tidak memadai
  5. Pakarmaru universitas yang dilaksanakan hybrid
  6. Birokrasi pengajuan permohonan dana ormawa yang terlampau banyak
  7. Fasilitas mahasiswa berbayar untuk mahasiswa
  8. Gelanggang mahasiswa USK yang kumuh
  9. Jalan kampus yang rusak berat dan drainase yang perlu diperbaiki
  10. Transaksi berjalan buku berkedok butuh
  11. Fasilitas WIFI USK yang lelet dan sering bermasalah
  12. Kewajiban asrama KIP Kuliah skema 2 yang sangat memberatkan
  13. Kurangnya apresiasi bagi mahasiswa berprestasi penerima KIP Kuliah
  14. Kurangnya respon satgas PPKS terhadap tindakan pelecehan dan kekerasan seksual di lingkungan kampus
  15. PSDKU Gayo Lues yang tak kunjung selesai
  16. Fasilitas PGSD USK yang tidak layak pakai
  17. Gerbang kampus pada sektor timur ditutup di hari sabtu
  18. UKM lebih dilirik kegiatan dan fasilitasnya.

Kurangnya pengawalan dalam mengatasi suatu masalah, buku ini berisikan aspirasi mahasiswa yang diabadikan dalam sebuah karya.  

“Karena kita liat banyak mahasiswa yang kritis, hidup mahasiswa hidup mahasiswa saja tapi tidak ada i’tikad baik ataupun disiplin dalam mengawal permasalahan yang ada baik itu di kampus maupun di masyarakat aceh. Jadi kami mencoba menampung semua aspirasi mahasiswa agar abadi dalam karya, tetap dikenang, tetap dilihat dan tetap terus hidup sampai kapanpun. Saya rasa buku adalah produk terbaik,” ujarnya.

Sehingga buku ini juga dapat dijadikan sebagai pedoman untuk audiensi yang dilakukan pada BEM berikutnya.

“Jadi kami coba buat buku itu agar ketika nanti siapapun BEM tahun depan beraudiensi maka sudah ada pedoman, sudah ada ikrar tadi dan akan ditindaklanjuti maka saya rasa itulah poin terpenting,” tutupnya.

Buku ini akan dipublikasikan di instagram @bem_usk untuk dapat diakses oleh mahasiswa dan masyarakat lainnya.

“Nanti ada barcodenya (untuk buku), nanti kami ada kerjasama sama humas usk juga akan publikasi, USK Press juga lagi cetak dua lagi untuk WR III sama WR I. Di ig BEM USK juga akan di publish barcodenya biar semua mahasiswa bisa lihat,” imbuhnya.[]

Editor: M. Hafizh Aderian