Siaran Pers | DETaK
Darussalam – Kegiatan Sosialisasi Kurikulum 2021-2024 kepada dosen, mahasiswa, alumni Program Studi Peternakan dan stake holder berlangsung pada Sabtu pagi, 16 Oktober 2021, pukul 08.30 WIB melalui Zoom Meeting. Acara langsung dibuka oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Samadi.
“Kegiatan sosialisasi kurikulum baru yang memuat kegiatan yang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ini merupakan keniscayaan untuk peningkatan kualitas program studi sekaligus sarana menyerap masukan para peserta,” sambut dekan yang juga berasal dari Program Studi Peternakan tersebut.
Acara yang dimoderatori oleh Zikri Maulina itu berlangsung selama dua jam, dengan total kehadiran partisipan sebanyak 141 orang. Materi utama berupa kurikulum hasil revisi disampaikan oleh Sekretaris Program Studi Ir. Asril, M. Rur Sc., sedangkan isi kurikulum secara lengkap dapat diakses pada Web Peternakan dengan link http://pet.unsyiah.ac.id/images/kurikulum/Buku_Kurikulum_Pet_USK.pdf.
Ketua Program Studi Peternakan USK, Eka Meutia Sari, sangat bersyukur atas terlaksananya kegiatan ini. “Alhamdulillah, terima kasih kepada Bapak Ibu serta seluruh peserta Kegiatan Sosialisasi Kurikulum pada pagi hari ini, semoga Allah Meridhai,” ucapnya dengan penuh suka cita.
Beberapa saran dan ide bermunculan dari stake holder di saat sesi diskusi, antara lain dari Kepala Dinas Peternakan Aceh, Rahmandi, “Selain fisik yang kuat, mental yang kuat serta konsisten di sektor peternakan untuk siap menghadapi segala macam persoalan, perlu ditanamkan pada mahasiswa Peternakan,” ujarnya dengan penuh harap untuk dapat diterapkan dalam menjalankan kurikulum tersebut.
Kaprodi Peternakan USK menanggapi bahwa mental yang kuat memang tergantung dari individunya. “Kesanggupan mereka menghadapi rintangan dan cobaan di masa kuliah, bukan malah menghindari, maka mereka akan menjadi kuat,” jawabnya. Namun demikian aplikasinya tidak mudah, M. Aman Yaman, menimpali, “Cara mengevaluasi sikap kepribadian masih menjadi PR dan sasaran ke depan. Matang menghadapi tantangan perlu memperkuat otak kanan dan pengalaman. Mental kuat berkat pelatihan melewati problem,” tangkasnya.
Masukan dari alumni yang pertama adalah terkait kerjasama untuk peningkatan kualitas lulusan dari Sitti Zubaidah, yang merupakan alumni Peternakan USK angkatan 1995, yang sekarang menjadi Wakil Dekan 1 di Universitas Al Muslim Peusangan Bireuen.
”Terima kasih telah memberikan contoh MBKM, ini sangat bermanfaat bagi kami yang berkecimpung di Perguruan Tinggi. Selanjutnya saran saya pada matrik kurikulum sudah ada CPL, sikap, Keterampilan utama dan khusus yang sesuai dengan visi Jurusan. Visi juga diselaraskan dengan level universitas, fakultas dan jurusan, masing masing mata kuiah diCPLnya pada poin berapa saja. Pada semua Program MBKM yang ada kerjasama dilengkapi dengan MOU, Ke depan berkaitan dengan era 4.0 ada kegiatan yang bisa dikerjasamakan dengan kegiatan di luar,” ungkapnya secara detail.
Saran kedua datang dari alumni yang sekarang menjabat sebagai Sekretaris Dinas Peternakan Provinsi Aceh, Farhan, “Alumni Peternakan mampu bersaing dimana mana, namun dunia peternakan ke depan termasuk suram, bila mahasiswa tidak dibekali kemampuan modern di setiap bidang. Terakhir Insinyur Profesi atau wajib keinsinyuran perlu diantisipasi (ilmu dasar keteknikan),” ungkapnya secara berurutan.
Ungkapan senada disampaikan oleh alumni Julia Kardin, yang aktif di Dinas Peternakan Provinsi Aceh. “Bagaimana kita bisa mendesain rancang bangun produksi peternakan (ke depan semua close house) DED (Detail Enginering Desain) perlu dibekali kepada mahasiswa Peternakan,” serunya dengan serius. Sekretaris Program Studi peternakan menanggapi, “Dosen akan memberikan teknologi terbaru (inovatif) yang ada terkait ilmu yang diajarkan, hal ini perlu diperkaya dalam kajian di dalam mata kuliah.” Dosen Peternakan lain yaitu M. Aman Yaman, menambahkan, “Peternakan memiliki level S1 sampai S2, dibatasi dengan level KKNI.
Pada S1 hanya sampai mengusai ilmu dasar bidangnya, jadi bisa dilanjutkan pada level selanjutnya. Tidak seluruhnya bisa ditampung dengan S1, untuk hal teknis bisa ditangani level Diploma. Ke depan D3 akan berubah D4. Esensi S1 sebatas teori dan manajemen. Sistem evaluasi harus dihidupkan di setiap segi agar bisa saling memperbaiki dan bermanfaat bagi mahasiswa Peternakan untuk bekalnya kelak,” tanggap dosen yang juga aktif di LP3M USK tersebut. []
Editor: Muhammad Abdul Hidayat