Puisi | DETaK
Aku tidak pernah membayangkan bagaimana setelah ini
Perasaan yang begitu terombang-ambing seperti di tengah-tengah laut
Apakah kembali ke masa lalu atau melepas di masa depan
Tapi sayangnya waktu tak pernah bisa diulang
Dulu kupikir meninggalkan dan menyelesaikannya akan menyenangkan
Tapi ternyata aku salah, justru aku terlalu menahan sakitnya di sini
Kerumunan yang selalu ada pada masa itu, tertawa setiap hari, sedih bersama dan lainnya
Aku begitu merindukannya, hingga terlampau pedih setiap saat
Kebersamaan dengan orang yang bisa kamu ajak bercerita
Susah, senang, sedih bersama melewati pahitnya perjalanan
Aku tak ingat juga ternyata itu sudah jadi masa lalu yang belum bisa kulupakan
Kadang, setetes air membasahi pipi kala teringat masa-masa itu
Kenangan bersama yang tiap hari terjadi di tempat itu
Lorong yang sepi yang hanya ada kita di dalam ruangan dengan tertawa yang tak bisa kita hentikan
Andaikan bisa berbicaara dengan lorong itu, mungkin dia mengerti apa yang dirasakan
Baiklah saat ini aku hanya berharap bisa melukis hal yang terasa setiap harinya bersama di ruangan itu.[]
Penulis adalah Nabila Wandalia, ia merupakan salah satu anggota di UKM Pers DETaK USK.
Editor: Indah Latifa