Beranda Headline Selamat Hari Perempuan Internasional: Sejarah Memperingati Hari Perempuan Internasional

Selamat Hari Perempuan Internasional: Sejarah Memperingati Hari Perempuan Internasional

BERBAGI
Ilustrasi (Rafiqah Meidina Syakira/DETaK)


Artikel | DETaK

Tanggal 8 Maret diperingati sebagai International Women’s Day (IWD) atau Hari perempuan seluruh dunia. Hari ini diabadikan sebagai hari spesial bagi kaum perempuan untuk mendukung aksi perlawanan ketidaksetaraan gender di seluruh dunia. Namun, apa sih sejarah yang menyebabkan lahirnya atau adanya hari perempuan Internasional yang dirayakan setiap tahunnya?

Di kutip dari History Internasional women’s day, pada tahun 1908 terjadi kerusuhan besar dan perdebatan kritis di kalangan perempuan. Penindasan dan kesenjangan yang dialami para kaum perempuan menimbulkan aksi kampanye perubahan. Kemudian pada tahun 1908, Sebanyak 15.000 perempuan melakukan demonstrasi di New York City untuk menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik, dan hak untuk memilih.

Iklan Souvenir DETaK

Pada tahun 1910 diadakan Konferensi Internasional Perempuan Pekerja di Kopenhagen. Konferensi ini dihadiri lebih dari 100 perempuan dari 17 negara, mewakili serikat pekerja, partai sosialis, klub perempuan pekerja, dan tiga perempuan pertama yang terpilih menjadi anggota parlemen Finlandia. Clara Zetkin, seorang pimpinan ‘Kantor Perempuan’ Partai Sosial Demokrat Jerman mengemukakan gagasan tentang Hari Perempuan Internasional. Zetkin mengusulkan agar setiap tahun di diadakan perayaan Hari Perempuan di setiap negara, saran ini disambut dengan persetujuan bulat yang pada akhirnya konferensi ini menghasilkan “Hari Perempuan Internasional”.

Hari Perempuan Internasional untuk pertama kalinya diperingati di Austria, Denmark, Jerman dan Swiss pada tanggal 19 Maret. Demonstrasi IWD yang mengkampanyekan tuntutan hak-hak perempuan untuk bekerja, memilih, dan mengakhiri diskriminasi telah di hadiri lebih dari satu juta perempuan dan laki-laki. Pada tanggal 25 Maret, terjadi peristiwa tragis di New York City yang dinamakan ‘Api Segitiga’. Peristiwa ini telah merenggut nyawa lebih dari 140 perempuan pekerja yang kebanyakan berasal dari imigran Italia dan Yahudi. Selain itu, Tahun 1911 juga terjadi kampanye Roti dan Mawar, yaitu sebuah slogan yang memadukan roti dan mawar untuk menyerukan upah yang adil, kondisi yang bermartabat, dan juga rasa hormat.

Dalam kampanye perdamian, menjelang Perang Dunia I (1913-1914), Perempuan Rusia merayakan Hari Perempuan Internasional pertama pada tanggal 23 Februari. Namun setelah diskusi, untuk memperingati Hari Perempuan Internasional akhirnya disepakati pada tanggal 8 Maret. Hingga hari ini tanggal 8 Maret tetap menjadi Hari perempuan Internasional untuk seluruh dunia.

Nah, itu dia guys sejarah Hari Perempuan Internasional. Semoga dengan adanya Hari perempuan Internasional ini kaum perempuan tidak lagi menjadi bahan ketidaksetaraan, sebagai perempuan yang berani dan bijak kita juga perlu
mempertahankan hak-hak dan kebebasan kita untuk berpolitik.

Penulis bernama Alya Anjadelisya Hasibuan , mahasiswi Ilmu Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala.

Editor : Zarifah Amalia