Beranda Headline Pro Kontra ALC, BEM-DPM

Pro Kontra ALC, BEM-DPM

BERBAGI
Mohammad Ikhsan selaku Ketua DPM saat diwawancarai Tim DETaK, 18/03/19 (Dhea Ameliana | DETaK)

Missanur Refasesa | DETaK

Darussalam- Aceh Lawyers Club (ALC) menuai pro dan kontra di kalangan mahasiswa. Salah satu pihak kontra terhadap acara yang diusung oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) ini adalah Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Unsyiah. Tim detakusk.com mencoba mengonfirmasi terkait hal ini kepada Ketua DPM Unsyiah, Mohammad Ikhsan di kesekretariatan DPM pada Senin, 18 Maret 2019.

“Malam sebelum Aceh Lawyers Club (ALC), saya dan teman-teman dari komisi pengawasan datang ke kesekretariatan BEM mengatakan kegiatan ini akan memunculkan gejolak di samping proker juga belum disahkan,” ungkap Ikhsan saat menceritakan ulang permintaannya untuk pembatalan ALC.

Iklan Souvenir DETaK

Ikhsan mengatakan bahwa ia mewakili mahasiswa lainnya yang mengkhawatirkan adanya politik praktis dalam penyelenggaraan kegiatan ALC ini. Sebelumnya, ia juga mendatangi Wakil Rektor III, Alfiansyah Yulianur sebagai penanggung jawab semua lembaga kemahasiswaan. Ikhsan mengatakan bahwa Wakil Rektor III tidak mengetahui perihal kegiatan tersebut.

“Saya hubungi beliau menanyakan apakah beliau mengetahui hal ini, namun dari pihak Pak Alfian tidak tahu. Pak Alfian mengisyaratkan saya datang ke pihak BEM untuk mengingatkan,” terangnya.

Baca jugaALC Ditunda, Ketua BEM: Belum Disahkan Pihak DPM

Saat dijumpai pada Minggu, 17 Maret 2019, Rival mengatakan bahwa Rektor Unsyiah setuju dengan penyelenggaraan kegiatan tersebut.

“Pak rektor setuju. Beliau menyampaikan hal-hal seperti ini yang seharusnya kita sampaikan kepada mahasiswa,” ungkapnya.

Rival berpendapat bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mencerdaskan mahasiswa. Namun menurut Ikhsan, mengundang para ahli politik dirasa lebih pantas dilakukan dibandingkan mengundang calon legislatif yang dikhawatirkan menggunakan kesempatan ini sebagai wadah politik praktis. Selain itu, Ikhsan yang ditemui juga mengatakan bahwa beberapa pihak justru menganggap BEM Unsyiah memberikan panggung politik bagi calon legislatif. [*]

Editor: Dhea Ameliana