Siaran Pers | DETaK
Aceh Besar – Ocean Diving Club (ODC) Koordinatorat Kelautan dan Perikanan (KKP) Unsyiah melakukan pelatihan transplantasi karang di Kawasan Bina Bahari (Kabari) di desa Lampuuk, Aceh Besar, Senin, (30/9/2013). Acara tersebut merupakan serangkaian acara yang telah dilakukan sejak, Senin (16/9/2013) lalu.
Acara yang juga dihadiri oleh perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh Besar dan Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPKM) ini juga berlangsung sukses. Pelepasan Tim panitia transplantasi karang dipimpin langsung oleh Panglima Laot Lhok Lampuuk.
Fauzan, salah satu panitia transplantasi karang mengatakan bahwa acara ini merupakan upaya untuk membantu proses rehabilitasi karang dikawasan Lampuuk dengan menggunakan metode penanaman karang pada substrat beton yang sudah dibuat sebelumnya pada acara pelatihan dan simulasi pembuatan media transplantasi.
“Pengumpulan bibit karang (fragmen) yang diambil disekitar tempat yang akan ditenggelamkannya media transplantasi, agar kondisi bibit karang tidak mengalami stress akibat perubahan kondisi lingkungan yang signifikan dan lamanya proses penanaman. Pengambilan bibit karang ini dilakukan oleh tiga orang penyelam yang dua diantaranya dari anggota ODC dan satu orangnya lagi dari masyarakat Lampuuk Kawasan Bina Bahari (Kabari) sendiri,” terangnya.
Lebih lanjut, Ia juga menerangkan bahwa penenggelaman media transplantasi sebanyak 51 buah media beton tersebut menggunakan 3 buah speed boat karena berat 1 buah media beton tersebut mencapai 40 kilogram. Penenggelaman media beton ini membutuhkan waktu selama 2 jam sekaligus menyusun potongan media beton tersebut sehingga membentuk kata LAMPUUK – ODC.
“Proses penenggelaman ini membutuhkan penyelam sebanyak 10 orang. Setelah media beton tersebut sudah tersusun, lalu diikat bibit karang pada besi yang ditancapkan diatas beton. Pengikatan bibit karang ini dilakukan oleh 5 orang penyelam. Bibit karang tersebut diikat dengan menggunakan kabel tis agar bibit karang tersebut terikat dengan kuat,” terangnya lagi.
Kemudian, setelah bibit karang terikat, mereka melakukan pengukuran ukuran bibit karang sebagai salah satu tahapan untuk pendataan yang berkelanjutan (berkala). Proses pengukuran ini dilakukan oleh dua orang penyelam. Proses ini juga akan dilakukan setiap 3 bulan sekali guna melihat kondisi pertumbuhan bibit karang pasca penanaman. “Kegiatan transplantasi ini melibatkan 20 orang penyelam yang terdiri dari anggota ODC dan masyarakat Lampuuk yang dipimpin oleh 1 orang leader yang bertindak sebagai Dive Master,” jelasnya.
Selain itu, menurut Irwan yang juga salah seorang panitia mengatakan bahwa kondisi perairan Lampuuk saat itu kurang bersahabat karena hujan dan gelombang ombak yang tinggi. “Namun tidak menghalangi semangat teman-teman ODC untuk melakukan kegiatan transplantasi karang. Dan ini merupakan salah satu langkah yang baik untuk memajukan kawasan Lampuuk menjadi kawasan yang memiliki ekowisata yang baik.” tutupnya.[]