Di fajar mentari menyapa bumi,
Engkau bangun lebih awal, membelai hari.
Memberikan senyuman hangat yang menyejukkan hati
Penyejuk dalam panas, pelindung dalam angin
Engkau lautan kasih dan samudra cinta,
Yang tak pernah surut, tak pernah kering.
Dalam pelukanmu, aku menemukan surga,
Sebuah pelabuhan jiwa yang tenang
menghilangkan rasa kekhawatiran yang penuh ketakutan.
Ibu engkau adalah pelukis kehidupan,
dengan kuas kasih sayang, engkau mewarnai hari-hariku dengan indah.
Setiap goresanmu adalah sebuah karya yang agung,
Yang takkan pernah pudar oleh waktu.
Bagaikan lilin yang rela habis terbakar,
Engkau menerangi jalan hidupku.
Engkau ajarkan aku arti kehidupan,
Engkau ajarkan aku kasih dan sayang
Di hari yang istimewa ini, kuucapkan syukur,
Atas anugerah terindah yang Tuhan berikan.
Kan ku panjatkan do’a ku penuh tulus dan jujur,
Untuk Ibu tercinta yang penuh dengan kasih sayang
Terima kasih Ibu atas segalanya,
Engkaulah pahlawan yang tanpa jubah,
Engkaulah malaikat tanpa sayap,
Selamat Hari Ibu, engkau adalah segalanya bagiku.
Penulis adalah Rimaya Romaito Br Siagian, mahasiswi Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala.
Editor : Zarifah Amalia