
Cut Irene Nabilah | DETaK
Darussalam-Himpunan mahasiswa Islamic Economic Students Association (IESA), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Syiah Kuala (USK) menyelenggarakan seminar anti kekerasan seksual ”Raising Awareness, Bersama Cegah Pelecehan Seksual di Kampus” yang di adakan di balai sidang FEB USK pada Minggu, 11 Mei 2025.
Khairiah, selaku Ketua Satgas PPKPT (Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Perguruan Tinggi) USK mengatakan bahwa tugas PPKPT USK kini lebih luas, tidak hanya fokus pada penanganan kekerasan seksual, tetapi juga membantu mahasiswa yang merasa terasingkan oleh kelompoknya.

“Kerja dari PPKPT USK sudah lebih luas tidak hanya sekedar menangani kekerasan seksual saja tetapi jika adik-adik merasa terisolasi oleh kelompoknya itu juga menjadi bagian dari kerja kami,” ujarnya.
Ia juga berharap agar mahasiswa USK berani untuk memberitahukan kepada pihak PPKPT USK jikalau terdapat kasus-kasus pelecehan atau kekerasan di kampus dan saling membantu untuk memberantas kasus tersebut.
”Oleh karena itu, ibu sangat mengharapkan bantuan adik-adik semuanya untuk berani melaporkan ke PPKPT USK ketika mengetahui adanya tindakan kekerasan seksual di kampus dan kita bisa bekerja sama untuk memutuskan rantai pelecehan atau kekerasan tersebut,” harapnya.
Lebih lanjut, Rida selaku Ketua Posbakum Aisyiyah Aceh mengungkapkan bahwa kebanyakan dari korban yang mengalami pelecehan dan kekerasan tidak mau bercerita karena mereka tidak berani dan takut mendapatkan sanksi dari kampus, padahal identitas pelapor itu sangat dirahasiakan supaya korbannya mau untuk mengungkap.
“Korban yang mengalami pelecehan tidak mau bercerita karena mereka tidak berdaya, malu, ataupun akan di kenakan sanksi oleh pihak kampus. Siapapun yang melapor, kerahasiaan pelapor wajib dirahasiakan. Tidak boleh menyebut tinggalnya dimana bahkan inisial pun juga tidak boleh untuk menjaga kerahasiaan sehingga korban tetap berani untuk melapor,” tuturnya. []
Editor: Masya Pratiwi