Beranda Terhangat Kemenkes RI: Masih Memungkinkan Seseorang yang Telah Divaksin Positif Covid-19

Kemenkes RI: Masih Memungkinkan Seseorang yang Telah Divaksin Positif Covid-19

BERBAGI
(Dok. Pribadi)

Muhammad Abdul Hidayat | DETaK

Darussalam- Program vaksinasi merupakan strategi pemerintah yang sedang maraknya digiatkan saat ini sebagai upaya pencegahan dan penanganan pandemi virus Corona. Namun, benarkah vaksinasi bisa menjamin seseorang untuk tidak terpapar Covid-19?

Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi, mengungkapkan bahwa vaksin bukanlah jaminan bagi seseorang untuk kebal secara menyeluruh terhadap virus Corona. Hal ini disampaikan dalam kegiatan Guest Lecture yang bertemakan The Role of Vaccine in Controlling Pandemic yang diselenggarakan oleh CENTROVETS-OHCC USK pada Senin, 26 Juli 2021 secara virtual melalui Zoom Meeting dan Streaming YouTube.

Iklan Souvenir DETaK

Menurut Nadia, vaksin bukanlah sebuah alat proteksi yang langsung membuat tubuh kebal secara menyeluruh terhadap virus Corona, namun hal itu tergantung dari seberapa tangguh sistem imunitas tubuh yang dimiliki. Vaksin hanya berfungsi untuk melatih sistem imunitas tubuh dalam mengenali, mengingat, dan melawan secara cepat virus yang masuk dalam jangka waktu yang lama. Dalam hal ini, sistem imunitas tubuh yang sudah terlatih oleh vaksin diharapkan mampu mencegah virus yang masuk ke dalam tubuh.

“Pada seorang yang telah mendapatkan vaksinasi, dia akan dilatih sistem kekebalan tubuhnya dengan mengenal secara cepat, dan kalau kemudian dia bisa mengenal secara cepat, dia bisa menetralisir antigen atau virus tadi sehingga tidak ada gejala yang timbul,” jelas Nadia.

Ia kemudian melanjutkan, “Masih memungkinkan orang yang telah divaksin itu positif, karena efek proteksi daripada vaksin itu hanya 65% atau pun sampai dengan 80%. Jadi, tetap tidak ada 100% perlindungan terhadap penularan tadi,”.

Nadia juga menambahkan kalau seseorang yang telah divaksin terjangkit Covid-19, maka akan kecil kemungkinan orang itu dapat menularkannya kepada orang lain. Hal ini tentunya dapat menciptakan kekebalan kelompok (Community Protection) yang membuat virus sulit untuk berpindah ke orang lain sehingga laju penularan dapat dikendalikan dengan baik.

Oleh karena itu, sebelum mengakhiri sesi pemaparan materi, Nadia mengajak masyarakat Indonesia agar terus menerapkan protokol kesehatan dan bersegera untuk divaksin bagi yang belum divaksin.

“Tetap jalankan protokol Kesehatan. Kalau nggak ada perlu, kurangi mobilitas. Tetap melakukan Isoman. Jika mau di-testing, jangan merasa kalau di-testing itu artinya di-covidkan. Pastikan juga cuci tangan. Lakukan segera vaksinasi sesuai dengan jadwalnya. Dan, jangan percaya hoaks dan jangan sebar hoaks,” tutupnya. []

Editor: Della Novia Sandra