Sri Elmanita S | DETaK
Darussalam- Sejak awal Maret 2020 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Literasi Informasi Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) mengumumkan Unsyiah Library Fiesta (ULF) 2020 yang mengangkat tema “Educate, Captivate, Connect” ditunda sampai waktu yang belum ditentukan. Alasan utama dari penundaan ini adalah pandemi Covid-19.
“Untuk tahun ini kita cancel dulu. Konsep acara yang seharusnya memiliki beberapa kegiatan di dalamnya kayak expo dan malam puncak tidak dibuat, yang tetap dilanjutkan adalah cipta puisi dan blog. Itu karena peserta telah mengirimkan karyanya ke kami, jadi kami telah melakukan penilaian,” papar Nurfaizi selaku Ketua ULF 2020 saat diwawancarai melalui WhatsApp Sabtu, 17 Oktober 2020.
Meski sejumlah lomba seperti expo, malam puncak, lomba debat, lomba baca puisi, lomba akustik, shelving competition, dan apresiasi volunteer harus dibatalkan, namun ULF tetap diselenggarakan dengan mengadakan lomba cipta puisi dan blog. Pemilihan Duta Baca yang rutin dilakukan pun harus dibatalkan penyelenggaraannya.
“Untuk Duta Baca Unsyiah sesuai dengan keputusan pihak perpustakaan dan kami selaku panitia karena juga mengingat ini sudah di penghujung 2020 dengan sangat disayangkan pemilihan duta baca 2020 ditiadakan,” ucap Nurfaizi.
Susunan panitia acara ULF 2020 juga diubah total. Hanya ada anggota inti dari panitia yang sebelumnya berjumlah lebih dari 100 orang. Ini disesuaikan dengan lomba yang hanya tersisa dua kategori dan untuk meminimalisir panitia yang berkumpul di masa pandemi.
“Acara ULF itu dananya semua dari perpustakaan, kami panitia tidak memengang uang. Untuk sponsor memang tidak ada yang khusus untuk dana, tetapi untuk spanduk dan hadiah-hadiah lomba. Karena kebetulan acara kita belum sampe di hari H, masih sekitar beberapa minggu lagi acaranya dan di-cancel gitu, maka kami langsung lapor kepada pihak sponsor untuk dibatalkan, jangan dicetak dan packing dulu hadiahnya,” jelasnya.
Nurfaizi, seperti halnya panitia lain meminta maaf kepada seluruh peserta dan semua orang yang menantikan ULF tahun ini, karena dengan sangat disayangkan tidak dapat dilaksanakan seperti biasanya. Meskipun beberapa lomba harusnya dapat diselenggarakan secara virtual.
“Kan dananya dari perpustakaan. Jadi kalau perpustakaan tidak mengeluarkan dana untuk bikin acara, otomatis kami akan kesulitan untuk melaksanakan kegiatan. Ya walaupun dibilang virtual tapi kan sulit kalau engggak ada dana. Jadi perpustakaan cuma kasih dana untuk siapin lomba yang dua itu saja,” ujarnya. []
Editor: Missanur Refasesa