Siaran Pers | DETaK
Darussalam – Lembaga resmi pemerintah Taiwan dalam merekrut mahasiswa berperestasi, Elite Study in Taiwan (ESIT) mengunjungi Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) untuk membicarakan rencana kerjasama antara kedua lembaga tersebut Selasa, 5 Agustus 2015.
Pertemuan yang diadakan di ruang kerja Pembantu Rektor I bidang akademik Hizir Sofyan itu bertujuan untuk menjaring mahasiswa-mahasiswa Unsyiah yang ingin melanjutkan studi baik S2 maupun S3 di Taiwan. Mereka menawarkan beasiswa untuk bidang kelautan dan perikanan, bahasa mandarin dan bidang pertanian.
“Kami berterima kasih atas pendampingan dan dukungan dalam penguatan kerjasama dalam pendidikan tinggi antara Aceh dan Taiwan. Kami berharap ke depan ada kerjasama lebih lanjut,” ujar Po-Tsang Bernie Huang selaku Direktur ESIT.
Unsyiah juga menawarkan kerjasama untuk pertukaran mahasiswa yang nantinya mahasiswa dari Taiwan akan ditempatkan pada program studi kelas internasional seperti di Internasional Accounting Program (IAP) Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum dan juga di FKIP Unsyiah.
“Seperti di IAP, FKIP dan Fakultas Hukum sudah ada kelas internasional, jadi ke depan jika kerjasama ini berlanjut, kita juga berharap ada mahasiswa Taiwan yang belajar di Unsyiah. Ada semacam pertukaran pelajar,” ucap Hizir.
Pada hari yang sama Pembantu Rektor IV Unsyiah bidang Kerjasama, Nazamuddin juga menerima kunjungan PNS Kota Higashimatsushina, JICA, NGO, dan Mahasiswa Jepang dari berbagi universitas di ruang kerjanya.Kedatangan tersebut untuk mengenal upaya Unsyiah dalam meneliti Tsunami Aceh dan mempelajarinya.
Nazamuddin dalam kesempatan tersebut memaparkan bahwa selama ini begitu besar peran Unsyiah dalam menangani masyarakat pasca tsunami melalui peran Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC). Unsyiah sudah mendirikan program studi Magister Ilmu Kebencanaan sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat Aceh dalam menghadapi bencana. []
Editor: M. Fajarli Iqbal