Monita Julistalia | DETaK
Darussalam– Peresmian Ruang Adnan Ganto Multimedia Center di lantai satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) pada 26 Maret 2019 masih menarik perhatian mahasiswa Unsyiah hingga saat ini. Ruangan multimedia tersebut dapat menampung kurang lebih 60 orang di dalamnya. Fasilitas multimedia yang memadai membuat Unsyiah mampu untuk mengadakan kuliah secara daring di ruangan tersebut. Hal tersebut dibuktikan dengan mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang melakukan telekonferensi dengan Menteri Indonesia.
Taufiq Abdul Gani selaku Kepala UPT. Perpustakaan Unsyiah mengungkapkan bahwa fungsi utama ruang ini adalah untuk memfasilitasi kuliah secara daring, dan fungsi lainnya adalah seperti pengadaan teater mini yang bekerja sama dengan lembaga bahasa untuk movie club dengan menayangkan film-film yang berbahasa Inggris, dan pelatihan e-learning.
“Fungsi lainnya ya seperti pelatihan e-learning yang akan dilaksanakan pada 15 April 2019 mendatang dari Springerlink di mana pematerinya akan memberikan materi langsung dari Jakarta,” ungkapnya saat ditemui pada Kamis, 4 April 2019.
Ia juga menambahkan bahwa di ruangan ini kedepannya akan diadakan event untuk memeriahkan peringatan hari-hari Nasional, seperti Hari Kemerdekaan, Hari Kartini, dan sebagainya. Rencananya akan ditayangkan film-film yang memuat konten sesuai peringatan hari besar tersebut. Selanjutnya, ia juga mengaku bahwa pihaknya telah mengajak beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) untuk dapat bergabung dan menjalin kerja sama namun belum mendapatkan jawaban.
“Karena tidak mungkin yang mengelola ruangan tersebut hanya pustakawan,” pungkasnya.
Prilly Berliana, salah satu mahasiswa Unsyiah yang ikut menonton film Black Panther, yang ditayangkan pada 4 April lalu, mengaku bahwa kegiatan ini sangat kreatif dan menghibur. Menonton film bersama movie club membuatnya dapat merilekskan dirinya dari rutinitas kampus yang padat.
“Saya harap acara ini dapat bekerja sama dengan pihak lain, seperti Aceh Cinema karena sangat disayangkan apabila fasilitas bagus seperti ruangan yang sudah sangat mirip dengan bioskop mini ini tidak dipergunakan dengan maksimal,” tuturnya. []
Editor: Nurul Hasanah