Al- Mukarramah | DETaK
Darussalam – Perhitungan surat suara Pemilihan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsyiah di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) nyaris berakhir ricuh. Pasalnya, saat penghitungan surat suara dilakukan, ditemukan kejanggalan dengan munculnya 12 surat suara yang melebihi daftar pemilih.
Berdasarkan surat suara yang didistribusikan Komisi Pemilihan Raya (KPR) , di TPS gedung FKIP mendapat jatah 2000 surat suara. Dari jumlah itu, 1808 mahasiswa tercatat melakukan pemilihan. Namun saat perhitungan, muncul 12 surat suara tambahan sehingga melebih daftar pemilih yang tercatat pada panitia pemilihan. “Setelah dihitung, pemilih berjumlah 1808 dengan dua suara tak absen, jadi dari 1822 pendaftar ada 12 suara yang nihil,” kata Rajes Ikhlas Rosaguna, Ketua Verifikasi Seleksi Calon BEM dan Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas (DPMU) Unsyiah. Selisih ini memicu protes dari sejumlah kubu tim sukses calon ketua BEM Unsyiah. Sempat terjadi adu mulut soal munculnya ‘suara siluman’ ini.
Dari pantauan detakusk.com semalam, untuk menghindari terjadinya kericuhan, pihak dekanat bersama KPR, serta tim sukses dari beberapa kandidat ketua BEM Unsyiah akhirnya sepakat untuk melakukan penghitungan ulang. Penghitungan ulang ini akan dilakukan Kamis, 31 Oktober 2013 (hari ini-red). Untuk sementara, kotak suara berikut surat suara dibawa ke kantor Kepolisian Sektor Syiah Kuala. Sementara kunci kotak suara dipegang pihak dekanat.
Sementara itu, di FKIP sendiri, ada tiga TPS yang didirikan terpisah. Masing-masing di gedung FKIP, di gedung Program Studi (Prodi) FKIP Kesenian, Drama, Tari, dan Musik (Sendratasik), dan prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).[]