Nurhamidah|DETaK
Darussalam – Lomba debat bahasa Inggris tingkat nasional atau National University Debating Championship (NUDC) yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Pendidikan Tinggi berakhir, Sabtu, (6/4/13) di Gedung Pusat Bahasa Unsyiah.
Lomba ini diadakan agar meningkatkan kemampuan komunikasi dan wawasan mahasiswa, serta mampu bersaing di Tingkat Nasional dan Internasional. Sebanyak 19 Mahasiwa ikut dalam acara debat. Setiap Fakultas diwakilkan oleh dua orang. Mereka dinilai oleh tiga orang juri yang juga Dosen FKIP Bahasa Inggris Unsyiah, yaitu Yuliana, Endang dan Masrizal.
Materi yang di uji terkait isu yang sedang berkembang saat ini, Nuklir dan pelecehan seksual, misalnya. Endang menambahkan, kemampuan menganalisa peritiwa, memberikan pendapat, bahasa, dan etika dalam menyampaikan masalah juga menjadi penilaian.
Setelah diseleksi, juri memilih M.Syahrul Rozi Mahasiswa Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran dan Yuliana mahasiswi FKIP Bahasa Ingris sebagai Debater (Pendebat) dan adjudicator-nya adalah Amsal Irmalis dari prodi Akutansi Di Fakultas Ekonomi.
Menurut Masrizal, kebanyakan dari peserta baru pertama kali mengikuti debat sehingga pengalamannya masih kurang. ”Banyak Praktek dan sedikit dipoles, saya yakin kedepannya akan lebih siap lagi.”
Salah satu peserta, Maya Maulina mengungkapkan kedepannya debat seperti ini diadakan lagi, apalagi membahas isu-isu dunia sehingga kita tidak tertinggal dengan negara lain.
Setelah mengikuti seleksi di Perguruan Tinggi, mereka akan mengikuti seleksi Tahap kedua menurut koperties masing-masing. Untuk daerah Provinsi Aceh dan Sumatera Utara bertempat di Medan.
Pemenang dari tingkat wilayah I sampai dengan wilayah XII akan bersiang di Jakarta. Tahap terakhir satu tim terbaik setelah tujuh babak penyisihan dan tiga tim terbaik pada Grand Final Main Draw akan diprioritaskan untuk mewakili Indonesia mengikuti debat tingkat dunia World University Debating Championship (WUDC).[]