Beranda Headline Angkat Suara, Terduga Pemukulan Wapresma Harapkan Penyelesaian Secara Damai

Angkat Suara, Terduga Pemukulan Wapresma Harapkan Penyelesaian Secara Damai

BERBAGI
Foto depan sekretariat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Syiah Kuala (USK). 21/05/2024. (Dok. Pribadi)

Redaksi | DETaK

Darussalam – Salah satu mahasiswa yang terlibat dalam aksi pemukulan wapresma mengucapkan permintaan maafnya atas tindakan pemukulan yang terjadi di Sekretariat BEM USK pada 14 Mei 2024 silam.

“Permohonan maaf sebesar-besarnya apabila ada hal-hal yang memang hari ini menjadi sebuah permasalahan yang dipicu oleh saya sendiri,” kata A saat diwawancara DETaK (20/5/2024).

Iklan Souvenir DETaK

Ia berharap kejadian ini dapat diselesaikan secara damai dan kekeluargaan.

Sebelumnya, pihaknya memilih bungkam untuk meredam situasi. Namun, kemudian memutuskan untuk angkat bicara setelah melihat kondisi yang tak kunjung membaik.

“Kenapa juga alasan kami gak bisa konfirmasi kepada kawan-kawan dan segala macamnya karena memang kami coba lihat dulu ini perihal apa yang hari ini terjadi, karena kok bisa sepanjang ini sedangkan masalah ini adalah masalah internal dari BEM,“ ungkapnya.

Berdasarkan wawancara tersebut, ia mengatakan bahwa kejadian berawal dari pihaknya yang bertanya terkait kesediaan waktu wapresma, Amru Hidayat untuk menghadiri rapat evaluasi internal setelah beberapa kali absen.

“Sebenarnya udah lama, udah disampaikan kepada Amru dari jauh-jauh hari tapi beberapa halangan terus ada. Saudara Amru juga beberapa kali tak menghadiri baik sebagai wapres maupun pemangku amanah,” ucap A.

Namun tak lama dari itu, kericuhan dan adu mulut pun terjadi sehingga berujung pemukulan.

Setelah kejadian tersebut, pihaknya menyebutkan sebelumnya telah melakukan upaya mediasi untuk menyelesaikan masalah ini secara internal pada 16 Mei 2024 dalam rapat kabinet BEM USK. Namun, Amru tidak berhadir.

Sementara itu Amru mengakui merasa tak ada upaya mediasi yang diinisiasikan secara langsung oleh pihak yang bersangkutan sehingga ia memutuskan menindaklajuti laporannya ke kepolisian.

Direktur Direktorat Kemahasiswaan dan Alumni Univervesitas Syiah Kuala (USK), Ilham Maulana telah menawarkan mediasi untuk kedua belah pihak. Ia pun berharap masalah ini dapat segera diselesaikan secara damai.

“Dan tidak serta merta kami buat keputusan hanya karena laporan satu orang, kami harus adil, harus melihat kedua belah pihak. Sebagai orang tua saya berharap mereka bisa damai,” ujarnya.

Dalam penutup, A mengatakan permasalahan ini merupakan masalah internal yang dapat diselesaikan secara baik duduk perkaranya. Menurutnya, kejadian ini bukan merupakan pengeroyokan karena pada awalnya hanya dirinya saja, namun pihak lain mencoba melerai perkelahian tersebut hingga pada akhirnya ikut terlibat. Oleh karenanya ia berharap kejadian ini tidak diperpanjang.

“Apa yang saya sampaikan hari ini, inilah yang terjadi. Begitu juga dengan kawan-kawan yang hari ini terlibat, dan yang merasa terlibat. Saya memohon permintaan maaf yang sebesar-besarnya,” tutupnya.[]

Editor: Redaksi