Beranda Feature Mahasiswa USK Ikuti Ajang Pramuka International Portugal

Mahasiswa USK Ikuti Ajang Pramuka International Portugal

BERBAGI
Sosok Cut Syarifah Rahmi, peserta terbaik 1 dalam seleksi pramuka tingkat Aceh (Dok.Pribadi)

Anisha Ulyaz | DETaK

Namanya Cut Syarifah Rahmi atau yang akrab dipanggil Icut merupakan mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala (USK). Icut juga merupakan lulusan terbaik Aceh dari kandidat yang mendaftar di seleksi World Scout Moot ke-16 dan akan mewakili USK ke Portugal tahun 2025 nanti.
World Scout Moot adalah kegiatan pramuka untuk tingkat Pandega dan Penegak yang diadakan empat tahun sekali.

Seleksi diadakan selama tiga hari yaitu tanggal 3 sampai 6 juli 2024 lalu. Ada 4 tahapan yang harus dilalui peserta dalam mendaftar kegiatan ini. Pertama tes peminatan, kedua tes kesehatan meliputi tes darah dan penyakit bawaan. Ketiga tes jasmani. Disini peserta dilatih secara fisik seperti sit up, push up dan lainnya . Dan yang terakhir tahap wawancara. Wawancara meliputi pengetahuan umum, tes tulis tentang pramuka, kebudayaan aceh dan Portugal dan diakhiri oleh focus group discussion dimana peserta akan membahas tentang sustinanble development goals atau isu-isu nasional yang terjadi dan akan dicari solusinya.

Iklan Souvenir DETaK

Icut dan peserta lainnya yang lolos seleksi akan menjalankan trainee selama satu tahun di Banda Aceh dan Jakarta sebelum berangkat ke Portugal. Usaha icut untuk mencapai keberhasilan dalam dunia kepramukaan bukanlah perjalanan yang sebentar. Dia sudah mulai mengikuti kegiatan Pramuka sejak duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Lulusan dari Jeumala Amal ini menyadari ketertarikannya pada Pramuka dan sejak saat itu Icut aktif mengikuti berbagai macam lomba dan kegiatan terutama di bidang Pramuka. Mulai dari Lomba Kemah Kampus yang diselenggarkan oleh UIN 2018, Perkemahan Pidie Jaya 2019 hingga LP3 Putri Jantho Se-Sumatera 2020. Di tahun yang sama, Icut juga lulus mengikuti kegiatan World Scout Moot tingkat penggala ke Bangladesh. Namun sayang, akibat pandemic Covid-19 membuatnya batal untuk terbang kesana.

Tak putus asa ia tetap menjalankan kesibukannya seperti biasa. “I believe, kalau udah rezeki pasti gaakan kemana” ujarnya di tengah-tengah obrolan kami. Baginya semua hal dalam dunia ini sudah ditakdirkan oleh Allah. Kita sebagai manusia hanya tinggal mencoba dan berusaha sebaik mungkin. Jelang akhir masa sekolah, Icut mantap memilih Jurusan Bahasa Inggris untuk melanjutkan pendidikannya. lulus ke Bangladesh membuat Icut merasa kemampuan bahasa Inggrisnya cukup baik, tetapi masih ingin terus meningkatkan kemampuannya agar lebih percaya diri dan lancar saat berkomunikasi.

Jiwa kepramukaan tak sirna saat ia resmi menjadi mahasiswi. Di masa perkuliahan ia masuk ke Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka USK dan diamanahkan sebagai Kepala Bidang Humas. Sebagai seorang Penggala dan Pandega (sebutan tingkat tinggi di pramuka) membuat ia berkesempatan untuk menyalurkan ilmu dan pengalaman ke orang lain. Bersama teman-temannya, Icut berhasil mengadakan kegiatan lomba pramuka yaitu USC (USK Scout Competition) yang juga akan digelar tahun ini.

Bagi icut Pramuka bukan hanya aktifitas ekstrakuliler yang ia ikuti semata. Disini icut belajar banyak seperti kepemimpinan, problem solving dan bagaimana kita bisa survived dalam keadaan yang sulit. Setiap tantangan dalam kegiatan pramuka membuat icut semakin bersemangat untuk terus belajar dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik. Dukungan penuh yang datang dari orang tua juga selalu menyertai Icut memberikan semangat dan motivasi dalam setiap aktivitas yang ia ikuti.

“Alhamdulillah orang tua selalu dukung ya, karena udah lama juga ga jadi berangkat dan ini kesempatan yang udah ditakdirkan mungkin ya” ucapnya.

Diakhir obrolan Icut berpesan buat generasi selanjutnya yang ingin mengikuti jejaknya di kepramukaan untuk selalu berinisiatif dan bertanggung jawab

“Jangan nunggu kesempatan tapi buatlah kesempatan itu, mulai dari melatih diri kita sendiri. Karena kalau udah kesempatan datang kita tidak lagi bisa melatih diri kita. So latih kesempatan itu sebelum kesempatan itu datang” tutur Icut.

Editor : Zarifah Amalia