Rosti Witanti [AM] | DETaK
Darussalam-Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum (FH) Universitas Syiah Kuala (USK) menggelar seminar bertajuk “Empowered Woman, Balanced Life: Pendidikan dan Karir Tanpa Harus Mengorbankan Diri”, pada Jumat, 10 Oktober 2025 di Gedung Pascasarjana Fakultas Hukum.
Seminar ini menghadirkan Ibu Riswati, S.Pd.I., M.Si., Selaku Direktur Eksekutif Flower Aceh, sebagai narasumber utama. Dalam pemaparannya, Riswati membahas pentingnya memahami peran dan agensi perempuan dalam kehidupan, terutama dalam konteks pendidikan dan karir dari perspektif feminis.

“Karir bukan hanya soal jabatan atau gaji besar, tapi tentang bagaimana perempuan memiliki kewenangan atas hidupnya tanpa rasa bersalah atau tekanan sosial,” ungkap Riswati.
Riswati juga menjelaskan perbedaan antara gender dan seks yang kerap disalahpahami hingga menimbulkan anggapan bahwa laki-laki lebih layak berada di ruang publik dibanding perempuan. Ia menyoroti ketimpangan bahwa perempuan seringkali dibatasi ruang geraknya karena dianggap bertanggung jawab penuh atas pekerjaan domestik.
Dalam seminar ini, ditegaskan bahwa perempuan mampu menjalankan peran ganda baik di ranah domestik maupun publik selama sistem sosial dan budaya memberi dukungan yang adil. Hal ini mencakup hak atas cuti yang layak, upah yang setara, dan lingkungan kerja yang ramah terhadap perempuan.
“Ketika perempuan bisa menentukan arah hidupnya, menyuarakan suaranya, memilah mana yang sesuai dengan dirinya. Itulah bentuk nyata dari kesadaran dan agensi,” tambahnya.
Riswati juga menekankan bahwa sistem yang patriarkis, bukan perempuan, yang menjadi sumber masalah. Untuk itu, perjuangan feminis adalah perjuangan untuk hak asasi manusia yang setara, di mana perempuan bisa berkarir tanpa harus mengorbankan kesehatan, kebahagiaan, atau dirinya sendiri.
Anggun Assyira, salah satu peserta seminar mengungkapkan bahwa dirinya mendapatkan banyak pemahaman baru setelah mengikuti kegiatan ini.
“Setelah ikut seminar ini, saya jadi lebih paham langkah apa saja yang bisa saya ambil ke depannya. Saya merasa lebih percaya diri bahwa perempuan bisa tetap mengejar pendidikan dan karir, sekaligus menjadi ibu rumah tangga yang baik,” ujarnya.[]
Editor: Amirah Nurlija Zabrina