Beranda Feature Dermaga Ujung Serangga Abdya Jadi Tujuan Masyarakat Berkunjung

Dermaga Ujung Serangga Abdya Jadi Tujuan Masyarakat Berkunjung

BERBAGI
Dermaga Ujung Serangga (Rani Mauizzah/DETaK)

Rani Mauizzah | DETaK

Aceh Barat Daya- Dermaga Ujung Serangga adalah sebuah tempat yang terletak di desa Padang Baru, kecamatan Susoh, Aceh Barat Daya yang ramai dikunjungi dan dijadikan tujuan wisata oleh masyarakat. Selain menjadi tempat Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI), di tempat ini juga tersedia tempat bermain anak dan menjual berbagai jenis jajanan murah seperti telur gulung, bakso bakar, ice, jagung bakar, es kepal, gorengan dan makanan-makanan lainnya.

Kami datang siang menjelang sore. Matahari tertutup awan, cuaca agak mendung saat saya dan teman saya berkunjung ke Dermaga Ujung Serangga. Untuk masuk ke kawasan dermaga tidak ada pungutan biaya, jadi kami bisa langsung masuk kedalamnya. Ketika kami sampai di pintu masuk wangi jajanan yang dibakar masuk menggoda indera pencium, beberapa penjual tampak telah siap sedia untuk menjajalkan beragam jajanan yang dijualnya, pembeli hilir mudik memikirkan apa yang menggugah seleranya untuk dibeli. Kami membeli bakso bakar dan ceker pedas untuk santapan sambil melihat irama laut yang bergelombang.

Iklan Souvenir DETaK

Berjalan lebih dekat untuk menikmati angin laut, kapal-kapal nelayan dengam ragam bentuk dan warna tampak terparkir rapi untuk menurunkan hasil tangkapan ikan yang didapatkannya. Meski hari masih siang, tidak menyurutkan semangat masyarakat untuk merehatkan penat dengan duduk di kantin-kantin yang disediakan dan bebatuan besar yang disusun dekat laut.

Kantin di tepi laut

“Karena kan jajanan di sekitar sini lumayan enak laaah ya kan, terus habis beli jajan kita duduk disitu di pinggir laut, nah enak liat laut gitu sambil makan terus anginnya sepoi-sepoi” ucap salah satu pengunjung saat saya tanyai ketika membeli jajanan

Sambil menikmati suasana libur tahun baru, anak-anak menikmati waktu liburnya dengan riang gembira membuat gundukan istana pasir dan mandi di tepi-tepi laut. Tidak hanya penduduk lokal, tempat wisata ini juga didatangi oleh masyarakat sekitar seperti dari Aceh Selatan terbukti dengan mobil L300 yang dikendarai oleh sebuah keluarga besar yang terparkir.

Salah satu remaja yang duduk di dekat saya berujar bahwa ia sangat menyukai es kepal milo yang dijual di dekat pintu masuk dan suka mendengar riak gelombang “Kalau aku suka es kepal milo. Terus suka liat lautnya sih apalagi pas lagi sunset tu bagus” jelasnya.

Menariknya kegiatan di dermaga ini tidak berhenti dan dikunjungi oleh berbagai usia. Saat sore sampai malam nelayan pergi mencari ikan, pagi menjelang ibu-ibu akan datang untuk berburu ikan segar yang baru diturunkan nelayan dari kapal. Siang hari nelayan akan turun dan pulang, siang menjelang sore akan dipenuhi oleh kunjungan anak-anak muda, sepasang sahabat, pasangan kekasih dan keluarga-keluarga yang sedang jalan-jalan atau hanya ingin melihat-lihat suasana laut.

Tempat ikan-ikan diturunkan

Walaupun jalan-jalan yang ada di sekitaran dermaga masih berlobang dan bergenang air sisa hujan semalam, sampah-sampah sisa jajanan masih tersangkut di bebatuan besar tempat ini selalu dijadikan tujuan  untuk datang. Kedepannya, semoga jalanan yang berlobang akan diperbaiki dan warga lebih sadar akan bahaya nya limbah sampah yang bertumpuk  serta laut akan tercemar jika ada sampah yang dibawa gelombang.

Langit semakin mendung, setelah selesai adzan ashar kami memutuskan untuk pulang. Di sepanjang jalan keluar tampak beberapa orang yang bersiap untuk bermain bola sepak, beberapa kapal besar yang belum selesai dikerjakan, dan kesibukan pelayanan kafe melayani pengunjung. []

Editor: Della Novia Sandra