Beranda Artikel Hidup Hemat Ala Frugal Living

Hidup Hemat Ala Frugal Living

BERBAGI
Ilustrasi. (Anisha Ulya Z/DETaK)

Artikel | DETaK

Menjalani hidup di era modern saat ini membuat kita menjadi individu yang lebih bisa mengontrol diri dari banyak hal. Semakin berkembangnya zaman semakin beragam pula lah kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Baik kebutuhan primer seperti pangan, sandang dan papan juga kebutuhan sekunder seperti hiburan maupun kendaraan pribadi. Belum lagi beragam info  yang bisa kita dapatkan dari sosial media seperti Iklan di Instagram, review dari Tiktok dan juga penjelasan menarik mengenai suatu produk di Youtube. Hal ini membuat kita apalagi Gen z terkadang kalap membeli barang padahal tidak terlalu dibutuhkan. Perbedaan antara kebutuhan dan keingin menjadi sangat samar jika kita terus mengikuti tren yang ada.

Untuk itu penting sekali untuk mempunyai kapasitas control diri yang baik. Salah satu yang bisa pendekatan yang sedang popular saat ini adalah Frugal Living. Frugal Living adalah gaya hidup yang mengedepankan pada pengelolaan keuangan dengan bijak. Tujuan nya tentu untuk mengurangi pembelian barang barang sekaligus menghindari pemborosan. Kata ini muncul dari salah satu buku seorang ahli finansial Vicki Robin dan Joe Domingues.

Iklan Souvenir DETaK

Seseorang yang menjadikan frugal living sebagai gaya hidupnya, ia akan dengan sadar mengalokasikan pendapatan yang ia miliki untuk disimpan. Jumlahnya bisa bermacam-macam disesuaikan dengan yang ia butuhkan. Selain menjadi pribadi yang menghindari pembelian barang berlebih,  Penganut frugal living juga semakin jauh dengan gaya hedon seperti travelling maupun kebiasaan makan diluar.

Serupa tapi tak sama frugal living sering kali disamakan dengan gaya hidup minimalis. Dikutip dari idntimes.com Frugal Living dan minimalis mempunyai focus yang berbeda. Frugal living lebih merujuk pada penghematan biaya sedangkan minimalis lebih mengedepankan pengurangan jumlah barang untuk kenyamanan hidup sehari-hari. Usaha yang dikorbankan juga memiliki perbedaan. Frugal living kerap kali mengorbankan hal-hal yang berkaitan dengan kualitas hidup seperti makanan yang enak atau mencoba aktivitas yang dianggap mahal. Sedangkan gaya hidup minimalis  tak sungkan untuk menyisihkan uangnya untuk mencoba hal baru sesuai dengan budget yang sudah dianggarkan. Simpelnya kaum frugal living mirip sama kaum mendang-mending hihi. Penganut frugal living juga  dengan rela  untuk mengeluarkan sedikit tenaganya untuk  lebih menghemat budget.

Kelebihan

Hidup dengan konsep frugal living tentu memberi banyak manfaat. Dengan menerapkan gaya hidup ini seseorang akan lebih  terjamin secara finansial dimasa yang akan datang. Jika seorang individu menerapkan frugal living diusia sekitar 20 tahunan maka dapat dikatakan peluang ia untuk pensiun dini lebih cepat.

Frugal Living juga menghindari individu dari jeratan hutang. Dengan menjalani hidup sesuai dengan kebutuhan tentu penganut frugal living tidak memerlukan uang berupa pinjaman dengan pihak lain.

Hal lainnya yang sangat bermanfaat adalah gaya hidup frugal living lebih sehat karena lebih memilih untuk masak dibanding membeli makanan olahan. Sehingga terhitung jarang untuk mengosumsi makanan cepat saji atau fast food.

Kekurangan

Meski memliki banyak kelebihan gaya hidup frugal living juga memiliki kekurangan. Diantaranya seseorang lebih sering membatasi diri bersama kehidupan bersosialnya. Akibatnya ia cenderung kehilangan kesempatan-kesempatan yang ada. Kegiatan kumpul bareng teman maupun kegiatan sosial lainnya juga sirna karena membuat mereka harus mengeluarkan uang lebih.

Kekurangan lainnya adalah keterbatasan dalam berbelanja. Penganut frugal living harus membuat keputusan dan selalu mempertimbangkan ulang setiap keputusan yang ia ambil. Ini merupakan kesulitan karena harus memilih barang lebih murah dengan kualitas yang lebih rendah.

Dari gaya hidup ini juga seringkali penganutnya kehilangan makna hidup akibat lebih memprioritaskan tabungan daripada dirinya sendiri. Akibatnya individu kehilangan hal-hal yang ia senangi secara perlahan.

Nah gimana nih sobat DETaK ada yang tertarik untuk mencoba gaya hidup frugal living?

Apapun pilihan teman-teman jangan lupa untuk selalu membuat keputusan yang terbaik untuk diri sendiri. Gaya hidup apapun itu hendaknya bukan yang mengekang kita dalam bertumbuh dan berkembang serta juga tidak menjerumuskan kepada perbuatan yang salah.

Penulis bernama Anisha Ulya Z, mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Syiah Kuala.

Editor: Putri Izziah