Hadis Fadillah | DETaK
Darussalam – Buku rekening mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi dan KIP-K Universitas Syiah Kuala (USK) angkatan 2017 profesi, 2018, dan 2020 dipindahkan dari BSI (Bank Syariah Indonesia) ke BTN (Bank Tabungan Negara) Syariah. Informasi ini didasarkan pada Pengumuman Biro Kemahasiswaan dan Alumni USK nomor 225/UN11.2.5/KM.01.00/2022.
Pemindahan buku rekening ini dikarenakan telah habisnya masa kontrak dengan BSI. Hal ini disampaikan oleh bapak Mustafa Sabri selaku kepala Biro Kemahasiswaan dan alumni Universitas Syiah Kuala (USK).
“Jadi karna di pusat itu sudah habis masa kontraknya maka angkatan 2020 dan 2021 dialihkan ke BTN. Untuk mempermudah mekanisme yang ada di Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) maka kita tunjuklah BTN, sementara BSI lebih ribet. Jadi untuk selanjutnya pencairan bidikmisi ini ke BTN Syariah,” ungkapnya.
Informasi tersebut juga dibenarkan oleh salah satu mahasiswa angkatan 2020 penerima beasiswa KIP Kuliah, Rahma Yuniarsih, mahasiswa Pendidikan Biologi. Menurutnya pemindahan buku rekening ini ribet dan butuh proses yang lama, sementara para penerima beasiswa memerlukan dana tersebut untuk biaya hidup.
“Pindah-pindah bank gini ribet kali karena bukan cuma sekali pindahnya dan prosesnya juga gak sebentar. Dari proses pendataan semua mahasiswa yang masih aktif kuliah sampai yang sudah tidak kuliah lagi, hingga pengambilan buku tabungan itu butuh waktu yang lama gak sebentar, sementara kami butuh uang itu untuk biaya hidup,” ujarnya.
Di sisi lain, Rahma menganggap perpindahan buku rekening bank tersebut iuga memiliki manfaat. Mahasiswa yang tidak lagi melanjutkan kuliah dapat didata sehingga pencairan dana beasiswa tersebut dapat dihentikan dan diberikan kepada mahasiswa yang lebih membutuhkan.
“Tapi, walau bagaimana pun semua pasti ada manfaatnya. Dari pindah-pindah buku ini, biro kemahasiswaan secara tidak langsung dapat mendata siapa siapa yang sudah tidak berkuliah lagi, sehingga biaya KIP-K-nya dapat dihentikan segera, dan digunakan untuk mahasiswa lain yang masih kuliah dan benar-benar membutuhkan,” imbuh Rahma.
Buku tabungan yang dijanjikan selesai pada Senin, 28 Februari 2022 masih belum selesai secara keseluruhan. Menurut Mustafa, pengambilan buku rekening sekaligus dengan pencairan dana. Namun untuk kepastian tanggal pencairan dana beasiswa tersebut, masih belum bisa dijamin.
”Dijanjikan tanggal 28 Februari, ini sudah masa proses pencairan dari pusat ke sini. Kita tidak pernah memegang uang anak KIP Kuliah, kita kasih nama anak KIP Kuliah ke Puslapdik dan ke bank, setelah disinkronisasi maka Puslapdik transfer ke nomor buku. Cuma ketika minggu ini belum keluar kita tanyakan, minggu depannya belum keluar kita tanyakan kembali sampai itu cair,” jelas Mustafa.
Rahma berharap untuk pemindahan buku rekeninh tabungan ini cukup sekali saja. Namun ia akan tetap mengikuti jika merupakan proses dalam pencairan dana.
”Harapannya tidak ada proses pindah-pindah buku tabungan ini lagi, cukup bertahan di bank BTN ini aja. Tapi jika memang proses pindah-memindahkan ini yang terbaik untuk kami dalam proses pencairan dana, saya juga hanya bisa mengikuti semoga itu memang yang terbaik untuk kami,” pungkasnya.[]
Editor: Indah Latifa