Artikel | DETaK
Indonesia adalah salah satu negara yang rawan terjadinya gempa. Perkara ini disebabkan indonesia memiliki letak geografis yang berada di pertemuan tiga lempeng tektonik utama lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik. Di antara jenis gempa, yang paling berbahaya yang akan mengancam Indonesia adalah gempa Megathrust.
Dikutip dari detik.com yang dilansir dari Kids Fun Science, gempa bumi megathrust merupakan istilah yang digunakan oleh para geolog untuk menyatakan gempa bumi paling hebat di zona subduksi yang disebabkan oleh lempeng di atasnya bergeser di atas lempeng subduksi.

Gempa megathrust ini rata-rata terdapat di bawah laut. Oleh sebab itu, sulit melakukan pengamatan mendetail berdasarkan pengukuran seismik, geologi dan geodetik. Pelepasan energi yang sangat dahsyat selama gempa bumi megathrust ini dapat menyebabkan konsekuensi bencana bagi wilayah lain. Dan dapat menyebabkan potensi kerusakan yang amat besar dari peristiwa ini.
Beberapa wilayah di Indonesia yang berpotensi megathrust antara lain adalah sepanjang Barat Sumatera, Pantai Selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara, hingga Maluku dan Papua. Dan salah satu zona yang paling diwaspadai adalah zona subduksi di kepulauan Mentawai, dimana para ilmuwan memprediksi adanya gempa megathrust dengan magnitude di atas 8,8 yang dapat memicu tsunami skala besar.
Seiring dengan adanya berita terkait bencana gempa megathrust ini, masyarakat turut memperbincangkan barang apa saja yang perlu dipersipakan dalam tas siaga untuk menghadapi bencana gempa bumi megathrust ini.
Tas siaga merupakan tas yang berisikan barang-barang penting untuk kepentingan bertahan hidup selama 72 jam atau selama 3 hari pertama setelah bencana. Tas ini diharapkan mudah diakses dan dapat selalu siap dibawa kapan saja mengingat bencana gempa megathrust ini bisa terjadi kapan saja. Berikut merupakan barang yang dapat di masukkan ke dalam tas siaga, antara lain :
Air minum
Air merupakan barang yang paling penting untuk dibawa dalam tas siaga. Karena air merupakan kebutuhan mendasar setiap orang. Dan jika memungkinkan, bawa juga filter air portable untuk berjaga-jaga jika stok air bersih terbatas.
Makanan instan dan juga tahan lama
Sediakan juga makanan yang sekiranya dapat bertahan lama dan mudah disiapkan, seperti makanan kaleng, biscuit, dan makanan kering lainnya yang sekiranya dapat mencukupi kebutuhan selama tiga hari.
Pakaian dan selimut
Siapkan pakaian ganti yang nyaman sesuai dengan kondisi dan cuaca yang sekiranya dapat digunakan selama pengungsian akibat bencana megathrust ini. Bawa juga jaket ataupun selimut yang sekiranya yang dapat menghalau tubuh dari udara dingin.
Alat penerangan
Belum ada kepastian kapan pastinya megathrust ini terjadi, bisa saja terjadi saat malam hari. Sehingga senter, lampu kepala (headlamp), ataupun lampu LED yang bertenaga baterai merupakan salah satu dari banyaknya barang penting yang wajib dibawa di dalam tas siaga. Dan jangan lupakan baterai cadangan untuk siaga.
Kotak P3K atau obat-obatan pribadi
Kotak pertolongan pertama yang berisikan perban, antiseptik, plester, obat penghilang rasa sakit, dan obat-obatan lainnya merupakan sangat penting dimasukan ke dalam tas siaga karena dapat dipakai saat ada yang terluka sehingga luka tersebut tidak terjadi infeksi.
Dokumen penting dan uang tunai
Masukkan juga dokumen penting seperti KTP, kartu keluarga (KK) paspor, surat-surat lainnya yang kemudian dibungkus dengan plastik agar tahan air dan dimasukkan ke dalam tas siaga. Jangan lupa siapkan uang tunai secukupnya untuk kebutuhan yang tidak diprediksi, karena layanan perbankan kemungkinan akan terganggu setelah bencana.
Peluit dan alat serbaguna
Peluit merupakan salah satu hal yang wajib untuk dibawa dalam tas siaga karena peluit dapat menarik perhatian tim penyelamat jika terjebak di reruntuhan. Selain itu, jangan lupa membawa alat serbaguna seperti multi-tool yang dapat digunakan saat dalam keadaan darurat.
Masker dan perlengkapan kerbersihan
Penyediaan masker wajah untuk dibawa dalam tas siaga berguna untuk menghalang debu, asap, atau partikel berbahaya yang mungkin muncul setelah terjadinya gempa. Kemudian, sediakan juga perlengkapan kebersihan seperti tisu basah, sabun, tisu, dan hand sanitizer untuk kepentingan menjaga kebersihan.
Penulis adalah Raisa Amanda, mahasiswi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala.
Editor: Pramudiyanti Saragih