Beranda Artikel Perbedaan Ketupat dan Lontong

[DETaR] Perbedaan Ketupat dan Lontong

BERBAGI
Ilustrasi. (Annisa Salsabila Musran/DETaK)

Artikel | DETaK

Ketupat adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari beras yang dimasak dan dibungkus dalam anyaman daun kelapa muda atau juga disebut janur, kemudian direbus hingga matang. Ketupat memiliki tekstur yang padat dan kenyal, serta bentuk yang khas, biasanya segi empat atau segi lima. Makanan ini sering disajikan dalam berbagai hidangan tradisional, terutama saat perayaan hari besar seperti Idul Fitri. Ketupat merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia yang mempunyai sejarah dan kaya akan makna budaya. Ketupat digunakan sebagai simbol untuk memadukan budaya lokal dengan ajaran Islam. Ketupat juga dikenal dibeberapa negara Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia, Brunei, Singapura, dan Filipina, yang menunjukkan pengaruh budaya Melayu dan Jawa. Sedangkan Lontong adalah makanantradisional Indonesia yang terbuat dari beras yang dimasak dan dibungkus dalam daun pisang, kemudian direbus hingga matang. Lontong memiliki tekstur yang lembut dan padat, serta aroma khas dari daun pisang yang digunakan sebagai pembungkusnya. Makanan ini sangat populer dan sering dijadikan sebagai pengganti nasi dalam berbagai hidangan.

Ketupat dan Lontong sama – sama diperkirakan berasal dari Jawa. Ketupat pada masa penyebaran Islam di Indonesia diperkenalkan oleh Wali Songo atau Sembilan Wali. Tepatnya oleh Sunan Kalijaga, salah satu anggota Wali Songo, dimana ketupat dijadikan sebagai bagian dari dakwah Islam. Sedangkan Lontong tidak hanya populer di Jawa, tetapi juga menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali. Pada masa kerajaan Hindu-Buddha di Jawa, lontong mungkin sudah dikenal sebagai salah satu bentuk olahan beras yang praktis untuk dibawa atau disajikan dalam upacara keagamaan. Seiring dengan penyebaran Islam di Indonesia, lontong menjadi bagian dari tradisi kuliner yang sering disajikan dalam acara-acara keagamaan, seperti perayaan Maulid Nabi atau syukuran. Jika dilihat dari bahan yang digunakan untuk membuat ketupat dan lontong ini sama – sama menggunakan beras. Namun, terdapat beberapa perbedaan antara ketupat dan lontong sebagai
berikut:

Iklan Souvenir DETaK

1. Bahan Pembungkus

Ketupat: Dibungkus dengan anyaman daun kelapa muda (janur) berbentuk segi empat atau segi lima. Anyaman dibat cukup rapat dan padat agar beras tidak tumpah saat direbus nanti.

Lontong: Dibungkus dengan daun pisang yang dililitkan membentuk tabung atau persegi panjang. Alasan menggunakan daun pisang karena dapat memberikan aroma khas pada lontong.

2. Tekstur

Ketupat: Teksturnya lebih padat dan kenyal karena beras dimasak dalam anyaman daun kelapa yang ketat, sehingga beras menyatu dengan baik.

Lontong: Teksturnya lebih lembut dan sedikit lengket karena beras dimasak dalam daun pisang yang lebih longgar.

3. Bentuk

Ketupat: Berbentuk segi empat atau segi lima karena anyaman daun kelapa yang khas.

Lontong: Berbentuk tabung atau persegi panjang, tergantung cara membungkusnya.

4. Rasa

Ketupat: Rasa netral, dengan sedikit aroma dari daun kelapa.

Lontong: Sedikit aromatik karena daun pisang.

6. Makna Budaya

Ketupat: Sering dikaitkan dengan perayaan Lebaran di Indonesia, melambangkan pengampunan dan persatuan.

Lontong: Lebih umum digunakan dalam makanan sehari-hari dan hidangan daerah seperti lontong sayur.

Selain itu, terdapat cara membuat ketupat dan lontong ini juga tidak terlalu jauh berbeda. Berikut perbandingan pembuatan ketupat dan lontong:

Cara Membuat Ketupat

  1. Beras dicuci bersih, lalu dimasukkan ke dalam anyaman daun kelapa yang telah dibentuk.
  2. Anyaman daun kelapa diikat rapat agar beras tidak keluar selama proses perebusan.
  3. Ketupat direbus dalam air selama 4-5 jam hingga matang dan padat.

Cara Membuat Lontong

  1. Beras dicuci bersih, lalu dimasukkan ke dalam daun pisang yang telah dibentuk menjadi bungkusan.
  2. Bungkusan daun pisang diikat rapat agar beras tidak keluar selama proses perebusan.
  3. Lontong direbus dalam air selama 7-8 jam hingga matang dan padat. Agar mendapat hasil yang maksimal dan tidak mudah basi saat disimpan diluar suhu dingin. 

Hingga kini, ketupat dan lontong terus berkembang, tetap menjadi favorit banyak orang. Ketupat disajikan pada hindangan makanan seperti ketupat sayur, ketupat opor, kupat tahu, sate padang atau sate jawa, dan ketupat kandangan. Sedangkan lontong biasa disajikan pada makanan pengganti nasi seperti lontong sayur, ketoprak, gado-gado, Lontong Opor dan Lontong Cap Go Meh. Namun ada juga yang menggunakan ketupat atau lontong diantara makanan tersebut karena dinilai sama antara keduanya. Keberadaannya tidak hanya sebagai makanan, tetapi juga sebagai simbol kesederhanaan, kebersamaan, dan kearifan lokal. Dengan teksturnya yang khas dan makna filosofisnya yang mendalam, ketupat dan lontong tetap menjadi salah satu ikon kuliner Indonesia yang disukai banyak orang. Jadi kamu tim yang mana, Ketupat atau Lontong? 

Penulis bernama Annisa Salsabilla Musran, mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Syiah Kuala.

Editor: Rimaya Romaito Br Siagian