Beranda Artikel Membaca Pasar ala Sirup Marjan

[DETaR] Membaca Pasar ala Sirup Marjan

BERBAGI
Ilustrasi.(Rani Mauizzah/DETaK)

Artikel | DETaK

Iklan marjannya sudah tayang

Bagi masyarakat Indonesia, iklan Marjan menjadi salah satu tanda dimulainya bulan ramadan. Bagaimana tidak? Setiap tahun, iklan dari sirup manis itu seolah-olah telah membudaya menjadi ciri khas bulan puasa di Indonesia.

Iklan Souvenir DETaK

Sirup Marjan menjadi salah satu produk sirup yang namanya melekat diingat masyarakat kita. Selain karena rasanya yang memang khas dan beraroma sedap, sirup ini juga memikat masyarakat dengan sistem marketingnya yang unik.

Mungkin kita pernah berfikir, kenapa sih iklan Marjan hanya muncul ketika bulan Ramadan saja? Kenapa iklan ini hanya tampil di Televisi setahun sekali?

Ternyata, trik yang dilakukan oleh Sirup Marjan ini disebut Seasonal Marketing atau trik promosi yang digencarkan pada suatu momentum tertentu. Trik ini dilakukan oleh suatu brand  dengan menekankan promosinya secara maksimal pada momentum yang hanya terjadi suatu waktu. Sejauh ini, iklan Marjan berhasil melakukan trik Seasonal Marketing dan menjadi salah satu brand yang identik dengan bulan ramadan.

Selain karena momentum dan pemilihan sistem marketing yang tepat. Iklan Marjan yang hanya muncul setahun sekali ini juga mendapat sambutan hangat dari masyarakat karena menyuguhan iklan yang menarik. Mulai dari tema yang selalu berbeda setiap tahun, animasi yang menarik, bahkan kualitas video yang semakin bagus setiap tahunnya selalu menjadi ciri khas yang dinantikan masyarakat Indonesia.

Jadi tak heran jika eksistensi iklan Marjan di masyarakat. Ditengah-tengah persaingan brand sirup lain yang semakin marak di Indonesia, sirup Marjan berhasil menjaga nama dan ciri khasnya dengan iklan yang menarik dan melekat di hati masyarakat Indonesia.

Penulis bernama Feti Mulia Sukma, Mahasiswi Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Syiah Kuala. Ia juga merupakan anggota aktif di UKM Pers DETaK.

Editor: Aisya Syahira