Beranda Artikel Sejarah Becak Vespa di Kota Padangsidimpuan

[Kilasan] Sejarah Becak Vespa di Kota Padangsidimpuan

BERBAGI
(Sumber: Ist)

Buhari Hapiansyah Siregar | DETaK

Padangsidimpuan merupakan salah satu kota yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, Kota Padangsidimpuan dikenal sebagai kota salak. Selain itu, kota ini disebut juga sebagai kota vespa, hal itu disebabkan karena banyaknya vespa yang bisa dijumpai di jalanan kota ini, bahkan vespa di kota ini sudah menjadi alat transportasi umum bagi warga, di mana vespa-vespa yang dijadikan becak di Kota Padangsidimpuan ialah vespa-vespa spirint jadul, yang juga menjadi suatu daya tarik sendiri untuk kota ini

Sejarah perkembangan becak di sidimpuan sendiri dimulai pada tahun 1971, dimana pada tahun tersebut becak yang ada di kota ini, berjenis becak dayung, yaitu modelan becak yang menggunakan sepeda sebagai daya tarik nya, namun karena ruas jalanan di Kota Padangsidimpuan yang sifatnya menanjak, maka becak dayung pun kehilangan pasarnya, sehingga pada tahun  (1974), moda transportasi becak di padangsidimpuan diganti, dari becak dayung, ke becak berompit, yaitu becak berjeniskan sepeda dengan mesin tempel, atau disebut juga becak berompit. Akan tetapi becak ini nasib nya juga sama seperti becak dayung, karena mesin tempel yang ada pada becak ini tidak bisa bersahabat dengan sturktur jalanan Kota Padangsidimpuan yang sifatnya menurun dan mendaki.

Iklan Souvenir DETaK

Lalu di tahun (1976), munculah yang namanya becak siantar (yang menggunakan motor gede), becak ini pun dimintai oleh warga Kota Padangsidimpuan, akan tetapi permasalahan dari becak ini ialah jumlah produksinya yang terbatas, sehingga becak ini pun mengalami mati suri, karena tampaknya becak siantar hanya terbatas pada kebutuhan becak di kota pemetang Siantar saja (hingga kini).

pada tahun (1978), muncullah becak motor (bentor) di jalanan Kota Padangsidimpuan, yang menghiasi jalanan Kota Padangsidimpuan, namun, setelah Bentor ini muncul, tak lama kemudian muncul juga inovasi becak baru di Kota Padangsidimpuan, yang sering disebut dengan becak vespa (yang menggunakan vespa),dimana rata-rata vespa yang digunakan ialah vespa berjenis spirnt, pada tahun tahun tersebut yakni tahun 70-an dan 80-an, persaingan antara bentor dan becak vespa di Padangsidimpuan amat ketat,  namun pada tahun (1987), dengan kreasi-kreasi yang dibuat pada becak vespa ini, lambat laun keadaan bentor pun mulai menghilang dari jalanan Kota Padangsidimpuan.

Hingga pada tahun 1990-an, becak vespa, sudah mendominasi jalanan Kota Padangsidimpuan, bahkan becak vespa sudah menjadi salah satu ikon maupun trademark bagi kota padangsdimpuan, berkembangnya becak vespa ini pun tidak lepas dari peran pemerintah, dimana pada saat itu becak vespa dijadikan sebagai transportasi khas dari padangsidimpuan, hal ini juga lah salah satu penyebab becak –becak lain tersingkir dari jalanan Kota Padangsidimpuan.

Hingga pada saat ini, becak vespa, dengan modelan vespa sprint masih, berlalu lalang di jalanan Kota Padangsidimpuan, demi menarik minat pelanggan, para penarik becak pun, menghiasi becak vespa nya dengan interior dan aksesoris yang ciamik, demi memberi kenyamanan kepada para penumpang, soal mogok tidak perlu khawatir, karena para penarik becak vespa di Kota Padangsidimpuan mampu memperbaiki kendaraannya sendiri, jadi, santaikan dudukmu, kita nyalakan vespa, lalu berjalan bersuka ria keliling Kota Padangsidimpuan.[]

Referensi:

Harahap, Akhir Matua. 2012. “Sejarah ‘Becak Vespa’ Padang Sidempuan: Suatu Inovasi Sosial-Ekonomi Alat Transportasi“ diakses pada tanggal 21 Juli 2021 dari http://akhirmh.blogspot.com/2012/01/sejarah-becak-vespa-padang-sidempuan.html

#30HariKilasanSejarah

Editor: Cut Siti Raihan