Beranda Artikel Jangan Asal Pakai, Kenali 7 Jenis Plastik Ini Terlebih Dahulu

Jangan Asal Pakai, Kenali 7 Jenis Plastik Ini Terlebih Dahulu

BERBAGI
Ilustrasi 7 jenis plastik (Shella Agustia Putri [AM] | DETaK)

Artikel | DETaK

Sadar atau tidak, barang-barang yang ada di kehidupan kita sehari-hari sebagian besar terbuat dari plastik. Plastik merupakan komponen penting dari banyak barang, mulai dari mainan, kemasan, pakaian, barang rumah tangga, peralatan makan, dan masih banyak lagi.

Plastik tak sesederhana yang kita pikirkan, tak semua plastik memiliki jenis yang sama. Beberapa di antaranya ada yang dapat digunakan kembali dan ada yang dapat membahayakan kesehatan jika digunakan berulang.

Jika kamu pernah melihat simbol daur ulang yang di dalamnya terdapat sebuah angka antara 1 hingga 7, itu merupakan kode indentifikasi jenis plastik yang digunakan untuk produk tersebut. Penting bagi kita untuk mengetahui ketujuh jenis plastik tersebut serta kegunaannya demi lingkungan dan kesehatan. Memahami jenis plastik dapat mempermudah kita dalam membuat keputusan yang tepat untuk menggunakannya bahkan dalam hal daur ulang.

Berikut informasi mengenai 7 kode daur ulang plastik yang perlu kamu ketahui.

Kode Daur Ulang 1: Polyethylene Terephthalate (PET/PETE)

PET adalah salah satu plastik yang paling umum digunakan untuk pengemasan makan dan minuman. PET biasanya berwarna bening dan hanya dapat digunakan untuk sekali pakai, jika digunakan berulang kali akan meningkatkan pertumbuhan bakteri yang akan mengganggu kesehatan karena plastik PET mengandung Antimon Trioksida, zat karsinogen yang mampu menyebabkan kanker pada jaringan hidup.

PET mudah didaur ulang menjadi berbagai macam produk, seperti karpet fiber, jaket pelampung, tote bag, kemasan makanan dan minuman (selama plastik yang didaur ulang memenuhi standar dan tidak mengandung zat berbahaya).

Kode Daur Ulang 2: High-Density Polyethylene (HDPE)


HDPE adalah salah satu jenis plastik yang dianggap paling aman. HDPE dapat digunakan kembali dan dapat didaur ulang berkali-kali.

HDPE tahan terhadap paparan sinar matahari, suhu panas, dan suhu dingin yang ekstrim sehingga dapat digunakan diberbagai kondisi cuaca. Oleh karena itu, HDPE digunakan untuk membuat tempat sampah plastik dan bangku taman. Selain itu, plastik HDPE juga digunakan untuk kemasan produk deterjen, botol sampo, botol obat, botol susu, mainan anak-anak dan lain-lain.

Kode Daur Ulang 3: Polyvinyl Chloride (PVC)

PVC dianggap sebagai plastik yang paling berbahaya dan salah satu plastik yang paling tidak dapat didaur ulang. PVC mengandung banyak bahan kimia beracun, penggunaannya dapat melarutkan bebagai bahan kimia beracun yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Produk PVC tidak boleh digunakan untuk menyimpan makanan. PVC juga menjadi sangat beracun jika terhirup saat dipanaskan atau dibakar. Inilah mengapa PVC lebih baik dihindari.

Di samping itu, PVC adalah material serba guna yang lazim digunakan pada industri kontruksi bangunan.

Kode Daur Ulang 4: Low-Density Polyethylene (LDPE)

LDPE banyak digunakan untuk kantong plastik, plastik pengemas roti, tas belanja plastik, mebel, karton susu, gelas minuman panas dan dingin, wadah penyimpan makanan dan lain-lain. LDPE diyakini cukup aman untuk digunakan, namun tetap tidak ramah lingkungan.

LDPE dapat digunakan beberapa kali sebelum membuangnya karena LDPE tak selalu bisa didaur ulang, hanya sebagian kecil saja. Daur ulang LDPE dapat menjadi kayu plastik dan ubin lantai.

Kode Daur Ulang 5: Polypropylene (PP)

PP memilik kualitas daya tahan panas yang baik, sehingga sering dipilih sebagai wadah penampung cairan panas, juga dianggap sebagai pilihan plastik yang lebih aman untuk makanan dan minuman karena tahan terhadap bahan kimia.

PP biasa digunakan menjadi wadah yogurt, wadah cereal, wadah margarin, tutup botol plastik, sedotan, popok sekali pakai, selotip dan lain-lain.

PP aman digunakan berulang dan dapat didaur ulang menjadi sapu, sikat, tempat sampah dan sebagainya.

Kode Daur Ulang 6: Polystyrene (PS)

PP atau juga disebut styrofoam adalah salah satu jenis plastik yang sebaiknya dihindari karena PP dapat melarutkan bahan kimia berbahaya seperti stirena apabila dipanaskan. Ini berbahaya bagi kesehatan dan dapat menyebabkan efek karsinogen.

PP adalah plastik yang murah, ringan dan mudah dibentuk. PP biasa digunakan untuk gelas minum sekali pakai, karton telur, wadah makan cepat saji/alat makan sekali pakai. PP termasuk plastik yang sulit di daur ulang karena jarang tersedia tempat yang menerima daur ulang plastik PP.

Kode Daur Ulang 7 : Lainnya

Angka 7 adalah untuk semua plastik selain yang diindentifikasi dengan nomor 1-6 yang dapat dicampur dengan jenis plastik lain, seperti bioplastik. Biasanya digunakan pada kacamata hitam, DVD, casing komputer dan bahan peluru.

Polycarbonate (PC) adalah plastik paling umum dalam kode daur ulang 7, namun plastik ini mengandung BPA (Bisphenol A) yang sangat berbahaya. BPA yang terkandung di dalam PC dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Oleh karena itu, sebaiknya hindari penggunaan produk yang mengandung BPA, terutama untuk produk makanan. Tidak mudah menghancurkan plastik ini, kecuali jika terkena suhu yang tinggi. Ini berarti plastik jenis ini hampir tidak mungkin untuk didaur ulang apalagi digunakan kembali.

Tampaknya sulit untuk lepas dari penggunaan plastik sehari-hari. Namun, cobalah untuk menghindari dan memilih bahan lain, atau setidaknya membuat pilihan yang baik terkait memilih jenis plastik yang lebih aman bagi kesehatan dan lingkungan kita.[]

Penulis bernama Shella Agustia Putri, salah satu anggota magang di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pers DETaK, Universitas Syiah Kuala.

Editor: Indah Latifa