Artikel | DETaK
Dikenal sebagai Serambi Mekah, ternyata Aceh menyimpan salah satu bukti kejayaan Hindu-Budha di wilayahnya. Bukti tersebut berupa sebuah masjid yang bediri tegak di atas reruntuhan candi yang di kenal dengan nama Masjid Tuha Indrapuri. Namun terdapat berapa sumber lain menyatakan bahwa reruntuhan tersebut berasal dari benteng pertahanan.
Telepas dari segala asal usulnya, bukti sejarah revolusi ideologis ini sudah hadir sejak tahun 1618 pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Berlokasikan di Desa Keude, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar dengan jarak tempuh 25 kilometer dari pusat Kota Banda Aceh.
Bangunan tua seluas 33.875 meter persegi dan tinggi mencapi 11,65 meter dengan material utama berupa kayu. Atap yang berbentuk piramida tiga tingkat ditopang menggunakan 36 kayu. Setiap kayu disimpul ke dalam kayu lainnya tanpa menggunakan paku untuk menyangga langit-langgit masjid. Hingga saat ini kayu-kayu tersebut masih berupa kayu lama yang belum pernah diganti sekali pun.
Meskipun tidak memiliki jendela dan pintu, terdapat sebuah tembok terpisah yang menjadi akses menuju ruang utama. Untuk mencapai tempat salat, diharuskan melalui beberapa undakan tangga dan di dalam masjid sendiri terdapat sejumlah kaligrafi kuno. Di sisi lain masjid terdapat juga sebuah kolam tua yang dahulunya menjadi sumber air.
Hingga saat ini, bangunan cagar budaya tersebut masih terawat dengan baik dan masih berfungsi sebagaimana mestinya pusat kegiatan umat muslim. []
Penulis bernama Nisa Makrufa, mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Syiah Kuala. Ia juga merupakan salah satu anggota di UKM Pers DETaK USK.
Editor: Indah Latifa