Beranda Artikel Asal-Usul Istilah Ngabuburit

[DETaR] Asal-Usul Istilah Ngabuburit

BERBAGI
Ilustrasi Ngabuburit. (M. Talal/DETaK)

Artikel | DETaK

Bulan Ramadhan menjadi momentum yang bermakna bagi umat Muslim di seluruh dunia. Sudah empat hari umat Muslim melakukan ibadah puasa, di bulan Ramadhan ini memiliki keunikan-keunikan tersendiri seperti kegiatan berbuka bersama atau sering kita kenal dengan istilah bukber dan ada juga istilah ngabuburit yang rasanya akan sering kita diucapkan orang-orang dan keberadaannya yang sangat identik dengan bulan puasa. Meskipun sering kita ucapkan, ternyata masih ada ketidaktahuan makna dari istilah ngabuburit itu sendiri, oleh karena itu dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai ngabuburit ini agar teman teman tahu arti ngabuburit.

Mengutip dari KBBI, ngabuburit ini merupakan istilah yang berasal dari bahasa Sunda yakni berangkat dari kata dasar di bahasa Sunda yaitu Burit yang bermakna sore. Dan kemudian ketika ditambahkan imbuhan nga menjadi ngabuburit yang memiliki arti melakukan kegiatan di sore hari. Dan Menurut Kamus Bahasa Sunda yang diterbitkan oleh Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS), ngabuburit berasal dari kata ngalantung ngadagoan burit yang diartikan menjadi bersantai-santai sambil menunggu waktu sore. Rentang waktunya sendiri yakni antara usai shalat ashar hingga matahari terbenam.

Iklan Souvenir DETaK

Ternyata istilah populer yang banyak kita gunakan ini berangkat dari sebuah bahasa daerah, hal ini menjadi wujud dari kekayaan ragam bahasa daerah kita Indonesia. Dan dapat juga menjadi sesuatu yang dekat dalam kehidupan sehari sehari terutama dalam momen puasa.

Nah, untuk mengisi kegiatan ngabuburit selama bulan puasa, ada beberapa rekomendasi kegiatan untuk menjadi referensi kegiatan kalian ni, apa aja ya? Yuk kita lihat!

1. Membaca Al-Qur’an atau melakukan ibadah lainnya

Tentunya saat momen puasa saat ini sangat dianjurkan untuk melakukan ibadah sebanyak banyaknya. Seperti membaca Al-Qur’an salah satunya dan juga dapat menjadi pilihan kita sebagai umat Muslim untuk kian meningkatkan dan memperbanyak bacaan ngaji di bulan puasa dengan keutamaan-keutamaan yang dijanjikan oleh Allah SWT. Satu di antaranya dengan membaca Al-Quran sepanjang bulan Ramadhan. Dengan membaca Al-Quran, kita akan mendapatkan keutamaan yang luar biasa. Rasulullah bersabda: “Barang siapa membaca satu huruf dari kitabullah baginya satu kebaikan. Satu kebaikan (dibalas) dengan sepuluh kali lipatnya”.

2. Berburu atau menyiapkan makanan berbuka puasa

Kegiatan seperti ini akan sangat mudah kita temui pada saat sore hari di mana umumnya kita lihat berbondong-bondong orang untuk membeli makanan berbuka puasa. Pada saat inilah kita akan melihat ramainya pedagang menjajakan dagangannya di bahu jalan yang terkadang sampai mengakibatkan kemacetan. Walaupun demikian, kegiatan ini sendiri dapat menjadi hiburan dan refreshing saat menunggu waktu berbuka. Tapi yang perlu diingat ketika berburu makanan juga jangan kalap ya, rasa-rasanya semua pengen dibawa pulang, padahal nanti ujung-ujungnya engga habis karena kekenyangan. Dalam membeli inilah diperlukan dapat membedakan mana yang hanya sebatas lapar mata atau bukan.

3. Melakukan aktivitas fisik

Aktivitas fisik seperti berolahraga juga dapat menjadi pilihan ngabuburit, biasanya aktivitas yang sering dilakukan seperti jogging ringan, berjalan, dan aktivitas-aktivitas yang masih dapat dikatakan ringan lainnya. Bagi mereka yang terbiasa melakukan olahraga pagi pada hari sebelum Ramadhan cenderung akan memilih waktu mendekat berbuka ini sebagai pengganti. Karena ketika kita berolahraga pastinya akan membakar banyak energi dan tubuh pun dapat mengalami kekurangan cairan sehingga apabila dilakukan di saat jarak berbuka puasa yang jauh akan sangat melelahkan dan membuat kita lemas. Oleh karenya, olahraga sebelum berbuka lebih disarankan saat bulan puasa karena jarak waktu yang dibutuhkan tubuh untuk mengisi kembali tenaga tidak jauh.

Setelah kita mengetahui lebih terperinci mengenai arti dari ngabuburit itu sendiri yang ternyata memiliki fondasi bahasa daerah yakni Sunda. Dan melihat beberapa rekomendasi kegiatan yang dapat kita lakukan untuk mengisi waktu ngabuburit kita. Semoga ke depannya teman-teman sekalian dapat mengisi waktu luang berngabuburit ini dengan kegiatan yang bermanfaat, dan tetap selalu menjaga kesehatan agar ibadah puasa yang kita jalankan dapat maksimal hingga akhir. []

Penulis adalah Maisara Naila, mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Syiah Kuala angkatan 2020. Ia juga merupakan salah satu anggota di UKM Pers DETaK USK.

Editor: Aisya Syahira