Beranda Artikel Bahaya Takjil dengan Kadar Gula Tinggi

Bahaya Takjil dengan Kadar Gula Tinggi

BERBAGI
Ilustrasi. (Akmal Musopa/DETaK)

Artikel | DETaK

Salah satu kegiatan yang sering dilakukan ketika bulan Ramadhan ialah beburu takjil. Takjil adalah istilah dalam bahasa Indonesia yang merujuk pada hidangan ringan atau minuman yang dikonsumsi oleh umat muslim untuk berbuka puasa selama bulan Ramadan. Hidangan ini biasanya disajikan ketika waktu berbuka, yaitu pada saat matahari terbenam menjelang waktu salat maghrib. Takjil memiliki jenis yang beragam tergantung pada budaya dan tradisi di berbagai wilayah, tetapi umumnya takjil memiliki rasa manis atau segar untuk memberikan energi setelah seharian berpuasa. Takjil dapat berupa buah-buahan segar, minuman berasa, gorengan, kue basah dan lain-lain.

Di balik rasanya yang enak, kebanyakan tajil yang ditawarkan oleh penjual biasanya mengandung kadar gula yang berlebih, biasanya gula berlebih terdapat pada aneka kolak, kue dan minuman berasa. Kadar gula yang berlebih ternyata tidak baik untuk Kesehatan tubuh. Berikut bahaya takjil dengan kadar gula tinggi terhadap tubuh:

  1. Obesitas. Makanan dan minuman yang memiliki kadar tinggi gula cenderung tinggi kalori dan rendah nutrisi, yang dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan risiko obesitas. Obesitas adalah kondisi medis yang disebabkan oleh penimbunan lemak tubuh yang berlebihan, sehingga menyebabkan dampak negatif pada kesehatan
  2. Resiko Diabetes. Diabetes adalah kondisi medis kronis yang terjadi ketika tubuh tidak mampu menghasilkan atau menggunakan insulin dengan efisien. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas yang memungkinkan glukosa dari makanan untuk masuk ke dalam sel tubuh untuk digunakan sebagai energi.Konsumsi gula yang berlebihan dapat meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes.
  3. Karies Gigi. Bakteri dalam mulut menggunakan gula untuk menghasilkan asam, yang dapat merusak enamel gigi dan menyebabkan karies gigi. Untuk menghindari karies gigi, hal yang dapat dilakukan adalah salah satunya mengatur pola makanan dan mengurangi makanan atau minuman yang manis dan memiliki kadar gula tinggi.
  4. Penyakit Jantung. Diet tinggi gula dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dengan menyebabkan peningkatan trigliserida, penurunan kolesterol baik (HDL), dan peningkatan tekanan darah.
  5. Peradangan. Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan peradangan kronis dalam tubuh, yang dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis seperti arthritis, penyakit jantung, dan obesitas.
Iklan Souvenir DETaK

Maka dari itu Untuk menjaga kesehatan, disarankan untuk membatasi konsumsi gula tambahan dalam diet harian dan memilih makanan yang rendah gula serta tinggi serat dan nutrisi. Fokus pada konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan sumber karbohidrat kompleks lainnya dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.

Penulis bernama Akmal Musopa Siregar, mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Syiah Kuala (USK).

Editor: Masya Pratiwi