Zarifah Amalia | DETaK
Darussalam – Pusat pembelajaran dan kebudayaan Korea, King Sejong Institute (KSI) Banda Aceh berkolaborasi dengan KSI Surabaya menggelar acara Korean Culture Day yang merupakan bagian dari acara mentoring yang dilakukan oleh KSI Surabaya kepada KSI Banda Aceh. Acara ini diadakan di ruang VIP gedung Academic Activity Center (AAC) Prof. Dr. Dayan Dawood, MA pada hari Sabtu, 17 Agustus 2024.
Acara Korean Culture Day ini terbuka untuk umum dan bertujuan untuk mengetahui minat masyarakat Banda Aceh terhadap budaya Korea. KSI memberikan kesempatan kepada para pengunjung untuk merasakan pengalaman langsung budaya Korea melalui 6 booth yang menampilkan berbagai aspek budaya, yaitu makanan khas Korea (odeng dan teokpokki), kaligrafi Hangeul, kerajinan tangan, zona K-pop, hanbok, serta permainan tradisional Korea.

Riva Zahara selaku ketua pelaksana mengatakan bahwa meskipun diadakan pada tanggal 17 Agustus yang bertepatan dengan perayaan HUT RI ke-79, namun acara ini tidak ada hubungannya dan tidak ada alasan khusus dengan perayaan HUT RI, melainkan hanya mencari waktu yang tepat sebelum semester baru dimulai dan sebagai ajang promosi.
“Tidak ada alasan khusus, kita mencari waktu yang tepat sebelum dimulainya semester baru dan sebagai ajang promosi juga, dan kebetulan ada 3 cabang KSI yang dimentori oleh KSI Surabaya jadi hanya menyesuaikan waktu saja,” ungkapnya.
Cut Sri Dhea Sinta, salah satu pengunjung membagikan kesannya setelah mengunjungi acara ini. Ia berpendapat bahwa kegiatan berlangsung dengan sangat seru dan berharap kedepannya bisa hadir lagi dengan lebih banyak game serta ditambahkan sesi bernyanyi bersama.
“Overall kegiatannya seru dan gak rugi udah datang, saran kedepannya mungkin bisa ditambah untuk sesi noraebang dengan lebih banyak game dan keseruan lainnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, dengan adanya kegiatan ini, Riva berharap masyarakat Banda Aceh mengetahui sekarang sudah tersedia tempat belajar bahasa dan kebudayaan Korea resmi dan langsung dibawah Kementrian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata yang memberikan sertifikat bertaraf internasional tanpa harus ke Pulau Jawa lagi.
“Harapannya masyarakat Banda Aceh jadi tahu kalau sekarang di Pulau Sumatera juga ada tempat belajar bahasa dan kebudayaan Korea, jadi gak perlu jauh-jauh ke Pulau Jawa lagi,” tambahnya. []
Editor: Fathimah Az Zahra