Marsa Nurmalisari | DETaK
Darussalam – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Himpunan Mahasiswa Pecinta Unggas (HIMPUS) Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) menggelar Webinar AVTERMED (Avian Veterinary Medicine) untuk pertama kalinya dengan tema “Webinar Pemeriksaan dan Penanganan pada Penyakit Burung” pada Minggu, 25 September 2022. Webinar dilaksanakan secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting sejak pukul 14.00 WIB hingga selesai.
Webinar yang dihadiri oleh Wakil Dekan III FKH USK, Ketua BEM FKH USK, Maulana Habibie, Hamid Piliang, Muhammad Piter Kombo, Delegasi UKM FKH USK, dan juga para partisipan ini bertujuan menambah niat mahasiswa FKH agar menjadi dokter hewan di bidang avian serta menambah wawasan mengenai kesehatan, penanganan penyakit serta kesejahteraan ungas.
Kegiatan ini dibuka oleh Ismail selaku Wakil Dekan III FKH USK dengan harapan agar partisipan dapat mengambil ilmu dari narasumber dan kegiatan ini bisa dilanjutkan di tahun selanjutnya serta ditambah dengan kegiatan lanjutan seperti work shop dan studi banding serta memberi pemahaman kepada komunitas pecinta burung.
“Makanya bapak sampaikan kepada anak anak sekalian kesempatan webinar ini jangan disia-siakan karena narasumber ini sudah sangat berpengalaman sehingga harus diserap ilmunya, terus acara-acara seperti ini harus dilajutkan di tahun selanjutnya dan alangkah lebih baik acara ini jangan hanya webinar, tapi juga work shop, studi banding ke tempat penangkaran burung serta menghidupkan komunitas pecinta burung agar bukan dokter hewan saja yang paham akan burung tetapi pecinta burung juga memiliki pemahaman terhadap peliharaannya”
Pemateri I yaitu Hamid Piliang selaku Kepala Urusan Kesehatan Satwa di Siantar Zoo menerangkan bahwa tugas dokter hewan itu adalah mensejahterakan satwa, terutama kesejahteraan mentalnya.
“Sebagai dokter hewan kita harus bisa mensejahterakan satwa di zoo, jika hari ini dia sehat maka besok dia harus juga sehat, jika hari ini dia sakit maka besok dia harus sembuh. Kesejahteraan satwa meliputi nutrisi, lingkungan, kesehatan, perilaku yang nilai outputnya adalah kesehatan mental dari satwa. Jadi tidak bisa hanya makan minum tidur saja, tetapi harus sangat diperhatikan kesehatan mental dari satwa”
Muhammad Piter Kombo selaku pemateri II menekankan bahwa dalam menangani burung harus secara cepat dan tepat agar burung tidak terlalu lama kesakitan.
“Misalnya jika burung dibedah dan terlalu lama masa pemulihannya juga tidak baik, bahkan ada operasi yang berjalan lancar tapi ternyata burungnya tidak bangun dari bius lalu pass away. Oleh karena itu perlu langkah cepat dan tepat dalam menangani kasus burung apalagi jika terkait pembedahan”
Kegiatan webinar ditutup setelah sesi tanya jawab lalu memainkan sedikit games secara virtual dan foto bersama seluruh partisipan. []
Editor: Aisya Syahira