Syifa Ainayya & Alya Anjadelisya Hasibuan | DETaK
Darussalam– Dalam rangka memperingati hari ulang tahun Universitas Syiah Kuala (USK) ke-63, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sosial dan Bencana mengadakan simulasi bencana kebakaran dengan mengusung tema “Menempa Ketahanan Untuk Lebih Kuat” di Asrama Kemenpera USK pada Sabtu, 2 November 2024.
UKM Sosial dan Bencana ini merupakan gabungan dari beberapa UKM yang terdiri dari UKM pers DETaK, Bakti Sosial Pembangunan Desa (BSPD), Fasilitator Tangguh Bencana (FASTANA), Resimen Mahasiswa (Menwa), Mahasiswa Pencinta Alam (MAPALA) Leuser, Pramuka, dan Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (PMI). Berbeda dari tahun sebelumnya, pada kesempatan ini Proud Team dari Tsunami and Disaster Mitigtion Research Center (TDMRC) USK pun dilibatkan untuk menyusun skenario serta pembuatan video edukasi bencana kebakaran.
Enzus Tinianus, Ketua Pelaksana mengatakan tujuan diadakannya kegiatan ini untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman mahasiswa sebagai komponen masyarakat jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
“Tujuan acara simulasi ini pada dasarnya kan ya, masyarakat terutama mahasiswa paham apa yang harus dilakukan ketika terjadi suatu bencana karena banyak orang ketika terjadi bencana dia panik,” ungkapnya.
Berdasarkan patauan DETaK, simulasi kebakaran dimulai dengan munculnya asap dari salah satu jendela kamar di gedung asrama. Setelah proses evakuasi mahasiswa berlangsung oleh Menwa, pemadam kebakaran bergerak memadamkan api dan Mapala Leuser berperan dalam mengevakuasi korban yang terjebak di lantai tiga gedung asrama. KSR-PMI Unit USK pun menyediakan ambulans untuk menangani korban yang berhasil diselamatkan.
Di tenda evakuasi, FASTANA dan Pramuka memberi perawatan dan makanan kepada para mahasiswa yang sudah dievakuasi. Setelah situasi terkendali, FASTANA kemudian memberikan edukasi kewaspadaan terhadap kebakaran, baik di asrama maupun di lokasi lain.
Simulasi kebencanaan kebakaran ini dirancang sebagai upaya untuk membangun kesiapsiagaan mahasiswa terhadap bencana, terutama kebakaran, yang sering kali tidak terduga.
“Dengan refleksi dan perbaikan yang berkelanjutan, kami berharap dapat meningkatkan kesiapsiagaan terkhusus mahasiswa terhadap bencana kebakaran ke depannya,” jelas Rendy Kurniawan, PIC (Person In Charge) kegiatan ini.
Lebih lanjut, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni USK, Mustanir, menyampaikan harapannya setelah dilakukannya kegiatan ini mahasiswa dapat memahami bagaimana evakuasi yang dilakukan Ketika bencana sedang berlangsung.
“Harapan kita kan anak anak yang di asrama itu tau apa yang dilakukan seandainya memang terjadi kebakaran, jadi sangat penting sebenarnya sekalipun kita bisa mengedukasi lebih banyak lagi,” harapnya.[]
Editor: Masya Pratiwi