Beranda Siaran Pers Webinar FKep USK Angkat Tema Problem Solving

Webinar FKep USK Angkat Tema Problem Solving

BERBAGI
(Dok. Panitia)

Siaran Pers | DETaK

Darussalam Badan Eksekutif Mahasiwa Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala kembali adakan webinar secara online melalui Aplikasi Zoom Meeting pada Kamis, 16 Juni 2022. Kegiatan yang dipandu oleh Muhammad Fajar ini mengangkat tema “Creative Problem Solving Based on Local Wisdom in the Era of Society 5.0”.

Ririn Pricilia selaku Ketua Panitia mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan program baru Departemen Kastrad FKEP USK.

Iklan Souvenir DETaK

“Kegiatan kita kali ini dinamakan Sekolah Kastrad, di mana ini merupakam program baru dari Departemen Kastrad Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala,” ungkapnya.

Ririn menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiwa/i dalam pemecahan masalah, mengembangkan kemampuan berpikir kritis, analitis dan memiliki solusi terbaik terhadap suatu permasalahan serta melatih cara bertindak yang benar dalam situsi yang dihadapi.

Kegiatan yang dihadiri 118 orang ini dibuka langsung oleh Hilman Syarif, Wakil Dekan III FKEP USK. Ia mengatakan bahwa setiap orang memiliki masalah namun memiliki cara berbeda dalam menyikapi masalah tersebut.

“Setiap orang punya masalah, tidak ada satu pun dari kita yang tidak memiliki masalah. Tetapi, akan berbeda bagaimana satu orang dengan yang lainnya itu bersikap dan memberikan respon terhadap problem yang ada. Jadi harapannya ketika kita belajar terus menerus, bagaimana kita berespon terhadap persoalan, diharapkan kita adalah orang yang sukses atau menaklukkan problem yang ada.” jelasnya.

Sementara itu, Yuswardi selaku pemateri, memaparkan ada 5 metode yang dapat digunakan dalam penyelesaian masalah.  

“Ketika bicara tentang problem solving, ini sama dengan proses keperawatan. Ini ada yang namanya metode IDEAL, identify the problem, describe the outcome, explore the possible strategy, anticipate the outcome and act, look and learn,” papar Yuswardi.

Ia juga menambahkan “Dalam problem solving ini, tidak ada solution maker yang paling bagus selain bahwa kita meminta petunjuk kepada our creator,” tutupnya.[]

Editor: Amanta Haura