Beranda Siaran Pers BEM USK Berdayakan Perempuan Aceh Melalui Program Waktu Inong Berkarya

BEM USK Berdayakan Perempuan Aceh Melalui Program Waktu Inong Berkarya

BERBAGI
Pelaksanaan kegiatan Waktu Inong Berkarya (WIB) di Tenun Mutiara Songket, Desa Krueng Kalee. (Dok. Panitia)

Siaran Pers | DETaK

Darussalam – Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan (PPP) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Syiah Kuala (USK) melaksanakan kegiatan Waktu Inong Berkarya (WIB) di Tenun Mutiara Songket, Desa Krueng Kalee, pada Minggu, 3 September 2023. Kegiatan ini mengusung tema Pemberdayaan Perempuan: Menginspirasi Perubahan, Membangun Masa depan”.

Waktu Inong Berkarya (WIB) merupakan program kunjungan ke Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dikelola oleh perempuan dan memberdayakan perempuan di daerah Aceh. Kegiatan ini dirancang untuk memperluas wawasan dan pemahaman mahasiswa serta masyarakat tentang potensi industri kreatif hasil karya perempuan Aceh serta mengatasi stigma negatif yang sering melekat pada perempuan dalam dunia usaha.

Iklan Souvenir DETaK

Dalam kunjungan ini hadir sebanyak lima belas orang peserta terpilih yang telah lulus tahap kurasi dari berbagai universitas yang ada di Aceh. Para peserta terlibat dalam Talk Show yang dihadiri oleh tiga narasumber, yaitu bapak Faisal Jamin, perwakilan dari biro kemahasiswa USK yang membahas mengenai “Pemberdayaan Perempuan untuk Kebangkitan Ekonomi Nasional”, Ibu Ira Mutiara selaku owner dari Tenun Songket Mutiara yang menyampaikan “Success Story UMKM”, dan Cut Sarah Humairah yang berbicara tentang “Pemberdayaan Perempuan: Menginspirasi perubahan, Membangun Masa depan”.

Selain Talk Show, para peserta dan seluruh staff kementerian PPP juga diberi kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan pengelola UMKM, mendapatkan penjelasan tentang teknik produksi, membantu dalam proses produksi, dan melihat hasil-hasil karya UMKM. Tujuannya agar seluruh partisipan dalam kegiatan WIB dapat mempelajari dan mengenal nilai-nilai budaya leluhur yang ada di masyarakat Aceh.

Salsabila Heldika Putri, Menteri PPP BEM USK menyampaikan alasan kenapa memilih Tenun Mutiara Songket sebagai tujuan untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan dibidang ekonomi kreatif adalah karena hasil dari produk kerajinan ini sudah Go Internasional.

“Tenun Mutiara Songket Aceh ini sangat menarik perhatian, produknya telah dipakai oleh Ariel Tatum di Paris Fashion Week. Sehingga kami memilih UMKM ini sebagai sasaran dengan tujuan agar para perempuan yang terlibat dalam kegiatan ini nantinya mampu ikut andil dalam melestarikan kekayaan budaya tradisional agar tidak punah atau diklaim oleh daerah maupun negara luar,” jelasnya.

Ia menambahkan para partisipan juga diajak berdiskusi dengan pemilik UMKM dan diberi kesempatan untuk melihat proses produksi tenun mutiara songket hingga diberikan arahan untuk menenun langsung.

“Seluruh partisipan pada kegiatan WIB ini kami beri kesempatan untuk mendengarkan dan berdiskusi secara langsung dengan pemilik UMKM. Yang mana diskusi ini menjadi sarana bagi mereka untuk memahami lebih dalam tentang peran perempuan dalam menggerakkan ekonomi lokal. Mereka juga bisa lihat langsung gimana proses produksi dari tenun mutiara songket dan gimana tingkat partisipasi perempuan dalam membangun ekonomi daerah. Bahkan setiap peserta diberikan kesempatan untuk menenun yang diarahkan langsung oleh owner dan karyawan disini,” tambahnya.

Shalsabila Leisca, mahasiswi FEB USK, sebagai peserta di kegiatan WIB mengatakan bahwa kegiatan WIB menambah pengetahuan mahasiswa hingga masyarakat terhadap produk lokal.

“Acara WIB cukup menarik ya, karna masi jarang banget malahan ada program untuk mahasiswa yang mana bisa mengekspresikan dirinya dengan baik dan leluasa. Adanya WIB kita sebagai mahasiswi jadi lebih tau bahwa masih banyak produk lokal yang harus kita gencarkan ke depannya agar masyarakat lebih tau bahwa produk lokal juga mempunyai kualitas yang tinggi dan baik,” jelasnya.

Selain itu, Ayuni seorang Mahasiswi FKIP USK mengaku bersyukur terpilih menjadi salah satu peserta yang dapat menghadiri kegiatan ini.

“WIB ini sangat terkesan di dalam hati dan pikiran saya. Adanya kegiatan ini buat pikiran serta wawasan saya menjadi terbuka, mengenai bahwa perempuan itu dapat melakukan hal hal apapun yang ingin ia lakukan, tanpa harus takut melangkah selagi hal itu positive dan menguntungkan bagi sekitar. Saya sangat bersyukur atas terpilihnya menjadi salah satu peserta yang dapat menghadiri kegiatan tersebut. Harapan saya kedepannya kegiatan seperti ini akan terus berlanjut untuk menjadikan inong-inong (wanita-wanita) aceh yang cerdas dan berkarya,” jelasnya.

M. Habil Fasya, ketua BEM USK 2023 juga ikut memberikan apresiasi terhadap program kerja yang di inisiasi oleh Kementerian PPP, “Waktu Inong Berkarya yang diinisiasi oleh Kementerian PPP BEM USK adalah program kerja yang dilaksanakan untuk memberdayakan perempuan, saya merasa sangat bangga dengan hadirnya kegiatan ini karena menunjukkan bahwa perempuan-perempuan layak untuk berkarya dan mengukir prestasi gemilang dalam berbagai bidang. Dari seni hingga ilmu pengetahuan, peran perempuan tidak dapat diabaikan. Perempuan layak menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda, membuktikan bahwa impian dapat diwujudkan dengan tekad dan kerja keras. Penghormatan saya atas dedikasi dan inspirasi yang Kementerian PPP BEM USK hadirkan melalui program kerja Waktu Inong Berkarya,” ungkapnya. []

Editor: Aisya Syahira