Beranda Puisi Dia Kembali Tersungkur

Dia Kembali Tersungkur

BERBAGI
Ilustrasi. (Shahibah Alyani/DETaK)

Puisi | DETaK

Rintik hujan mengiringi tetes embun di matanya
Sejuknya malam tak mampu melenyapkan api kecewa dalam dada
Hembusan angin pun lalu-lalang menghiasi raganya yang terluka
Dia meraung menumpahkan segala asa

Jerih payah dan usaha benar-benar mengkhianatinya
Segala pengorbanan tak mampu merubah kenyataan
Ya, dia kembali tersungkur di titik yang sama
Dia kembali jatuh, luka, dan berdarah

Iklan Souvenir DETaK

Menyakitkan, dia kembali berhadapan dengan kepahitan
Satu kali gagal, dia tetap tegak memperjuangkan angan
Dua kali gagal, dia bangkit sambil tertatih mengejar harapan
Tapi gagal kali ini membuatnya tak lagi mampu berdiri dan berlari

Dia sudah hancur, lebur bersama semua khayal
Lisannya membisu dan membeku, tak bisa berkutik
Semangatnya padam seperti mimpi yang tak berhasil ia gengam
Lagi, dia kembali tersungkur, jatuh di tengah hujan.[]

Penulis adalah Nelfira Upika, mahasiswi Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Ia juga merupakan salah satu anggota magang di UKM Pers DETaK USK.