Beranda Headline Pemira USK Tahun 2022 Akan Kembali Gunakan Sistem E-Voting

Pemira USK Tahun 2022 Akan Kembali Gunakan Sistem E-Voting

BERBAGI
Ilustrasi Pemira. (Wendi Amiria/DETaK)

Nada Ariqah, Sahida Purnama | DETaK

Darussalam – Pemilihan Raya (Pemira) selalu menjadi ajang pesta demokrasi di berbagai kampus, begitu juga dengan Universitas Syiah Kuala yang akan segera melaksanakan Pemira dalam waktu dekat. Persiapan untuk menyambut datangnya Pemira mulai dilakukan. Sama dengan tahun sebelumnya, pada tahun 2022 Pemira juga akan melakukan pemungutan suara menggunakan sistem E-Voting. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Komisi Pemilihan Raya (KPR) Universitas Syiah Kuala, Andhika Rahmatillah pada Kamis, 27 Januari 2022 di Sekretariat KPR USK.

“Tahun ini kita tetap e-voting untuk mekanismenya, terus nanti juga bakal ada pengarahan teknisnya dari ICT. Tapi yg pasti e-vote. Kalau itu, memang dari pihak bironya emang e-voting,” ujarnya.

Iklan Souvenir DETaK

Andhika juga mengungkapkan alasan dipilihnya sistem E-Voting pada Pemira 2022 adalah untuk meminimalisir kecurangan yang mungkin terjadi. Ia juga menyebutkan bahwa E-Voting lebih efisien dari segi anggaran, ramah lingkungan, dan tidak menimbulkan keramaian.

“Mungkin kalau menurut saya kalau kita lihat dari sisi positifnya itu udah efisien juga dan lebih kecil kemungkinan curangnya dengan e-vote ini. Terus juga soal transparasinya juga lebih jelas, sistem tu kan yang pegang juga ICT sendiri. Kita cuman mungkin dikasih haknya untuk melihat update-update-nya aja dari KPR. Dan itu lebih efisien juga dari anggaran itu sudah tentu, jauh. Dan lebih ramah lingkungan juga. Dan untuk kondisi sekarang juga yang masih ada Covid, itu juga jadi pilihan tentunya, tidak menimbulkan keramaian,” ungkap Andika

Namun, menurut Andhika ada beberapa hal yang menjadi perhatian terhadap penggunaan sistem E-Voting demi meminimalisir kesalahan.  Salah satunya adalah meminta pihak ICT untuk mengirimkan konfirmasi ke nomor handphone yang terdaftar pada KRS mahasiswa ketika telah melakukan voting.

“Mungkin untuk sistem e-voting sendiri kami ada beberapa perhatian lebih. Mungkin yang bakal kami sampaikan ke ICT mengenai e-voting ini sendiri, kami mintanya kalau bisa di saat kita login e-voting, itu kita di KRS ada nomor HP tu yang divalidasi. Jadi kalau bisa setelah kita login, kita kayak ngirim verifikasi gitu, maksudnya biar orang yang pemilik KRS itu sendiri yang login. Karna banyak isu yang beredar tahun lalu katanya waktu dia (pemilih) login udah ter-vote. Kita kan ingin meminimalisir itu kan, mungkin itu yang jadi perhatian lebih,” pungkasnya.[]

Editor: Indah Latifa