Nabila Wandalia | DETaK
Di saat bulan Ramadhan tiba, banyak sekali masyarakat yang berbondong-bondong menyetok sirup di rumahnya, salah satunya sirup marjan. Kalau tidak yang berwarna hijau, berwarna merah. Cocok sekali untuk menemani menu berbuka saat berpuasa dan juga bisa dijadikan kreasi menu minuman selain sirup.
Anak-anak yang sering menonton TV sewaktu kecil pasti kenal sama iklan sirup marjan ini. Iya, biasanya iklannya bersambung berepisode seperti menonton sinetron, atau drama. Sirup ketika mendekati bulan Ramadan sering banyak promo dari mulai tempat toko agen, toko wana merah, kuning, yang ada lebah, dan juga yang warna biru kung merah.
Saat ini bahan sembako sedang naik-naiknya tapi tenang ada beberapa sirup yang promo juga kok, asal pandai mencarinya. Membahas tentang sirup marjan, biasanya iklannya itu greget banget untuk nunggu sambungannya. Tapi kadang pada akhirnya sering kita ikuti, apalagi untuk anak kelahiran 2000 ke bawah yang semasa kecilnya belum mengenal internet seperti sekarang.
Sirup marjan di iklannya itu punya beberapa makna yang bisa kita ambil sebagai contoh dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya iklan ini menunjukkan bagaimana rasa kebersamaan kita dalam berbagi kenikmatan yang ada di dalam sirup tersebut. Berbagi dengan pekerja, tetangga, dll.
Kebahagian yang ada di dalam setiap botol sirup itu ialah ketika kita bisa bersama dengan keluarga besar saat hari raya, bertukar cerita kegembiraan, kesedihan berfoto bareng, dll. Kenikmatan yang begitu indah untuk umat islam yang berkumpul bersama dengan orang terdekat yang mungkin sudah lama tidak dirasakan karena terjadinya pandemi. []
Editor: Muhammad Abdul Hidayat
