Beranda Artikel Danau Laot Tadu, Wisata Terbengkalai yang Hidup Kembali

[DETouR] Danau Laot Tadu, Wisata Terbengkalai yang Hidup Kembali

BERBAGI
Potret pemandangan Danau Laot Tadu saat senja. (Indah Latifa/DETaK)

Artikel | DETaK

Danau Laot Tadu merupakan sebuah objek wisata yang keberadaannya kembali disorot. Danau ini dikelilingi oleh hutan dan perkebunan sawit. Sebelum sempat kembali viral, danau ini dimanfaatkan sebagai sumber air kehidupan ketika kemarau datang. Para warga juga membuat keramba ikan air tawar untuk menambah pendapatan.

Lokasi Danau Laot Tadu

Iklan Souvenir DETaK

Danau ini terletak di Desa Alue Gajah, Kecamatan Tadu Raya, Kabupaten Nagan Raya. Hanya memerlukan jarak tempuh sekitar setengah jam dari Suka Makmue, ibu kota Nagan Raya. Begitu sampai, para wisatawan akan disuguhi pemandangan alam yang memuaskan mata. Cekungan berisi air tawar seluas 70 hektar ini diapit oleh 6 desa yang menaunginya, yaitu Krueng Itam, Rantau Selamat, Alue Labu, Gapa Garu, Alue Gajah, dan Pasie Luah.

Tidak sulit untuk menemukan lokasi danau ini, karena terdapat banyak petunjuk arah pada lintasan menuju destinasi wisata tersebut. Pengunjung juga dapat menggunakan Google Map sebagai penunjuk arah.

Pembangunan Ulang

Keberadaan destinasi wisata ini sebenarnya sudah lama ada, namun tak dikelola secara maksimal oleh pemerintah setempat. Pada awal tahun 2019, danau ini mendapat sorotan dari media-media lokal yang menjadikan tempat ini diketahui publik. Hingga pada tahun 2020, Danau Laot Tadu mendapat perhatian dari pemerintah Kabupaten Nagan Raya yang menyalurkan dana pembangunan sebesar 2 miliyar rupiah. Hingga kini, Disbudpar juga tengah menggalakkan promosi destinasi wisata Danau Laot Tadu.

Fasilitas dan Tarif

Saat ini, objek wisata ini telah ramai dikunjungi. Setelah pembangunan ulang, danau ini banyak menyediakan fasilitas yang memadai seperti musala, MCK, jambo santai, kafe-kafe dan beberapa area bermain anak. Pemerintah juga menyediakan perahu bagi pengunjung yang ingin melihat pemandangan danau dari tengah danau. Di sekitar danau juga telah dibangun kolam berenang yang dapat dinikmati pengunjung. Tarif yang berlaku untuk mengelilingi danau menggunakan perahu sekitar Rp10.000-Rp30.000, sedangkan untuk memasuki kolam berenang para pengunjung harus membayar tarif senilai Rp10.000.

Misteri yang Terkubur

Danau ini dahulu memanglah sebuah tempat wisata yang  ramai. Namun, warga setempat sering kali mengait-ngaitkan Danau Laot Tadu dengan kemunculan siluman buaya. Kabarnya, dulu pernah terlihat buaya di sekitar danau ini. Hal inilah yang membuat Danau Laot Tadu tak pernah terjamah lagi, tempat ini mulai ditinggalkan. Bahkan saat tempat ini kembali ramai, kabar tersebut masih terdengar. Hingga kini tak ada yang dapat memastikan kebenaran cerita tersebut.

Terlepas dari statusnya yang pernah ditinggalkan, Danau Laot Tadu telah menjadi salah satu objek wisata baru yang menarik hati para wisatawan. Gimana Sobat DETaK, tertarik melakukan kunjungan ke sini?[]

Penulis adalah Indah Latifa, mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universias Syiah Kuala. Ia juga merupakan salah satu redaktur di UKM Pers DETaK.

Editor: Aisya Syahira