Beranda Artikel Puasa dan Kesehan Mental

[DETaR] Puasa dan Kesehan Mental

BERBAGI
Ilustrasi. (M. Iqmal Pasha/DETaK)

Artikel | DETaK

Ramadhan, bulan suci yang tidak hanya merupakan waktu untuk menahan diri dari makan dan minum dari terbit fajar hingga terbenam matahari, namun juga periode yang penting untuk refleksi, ibadah, dan introspeksi. Selain menjadi bulan yang penuh berkah secara spiritual, Ramadhan juga membawa manfaat yang signifikan bagi kesehatan mental seseorang.

Kesehatan mental adalah bagian integral dari kesehatan secara keseluruhan. Selama bulan Ramadhan, perubahan dalam pola makan dan tidur dapat berdampak pada suasana hati, tingkat energi, dan kemampuan kognitif seseorang. Beberapa orang mungkin mengalami peningkatan stres karena menyesuaikan diri dengan perubahan ini, terutama bagi mereka yang memiliki pekerjaan atau tanggung jawab yang menuntut.

Iklan Souvenir DETaK

Tidak terasa bulan suci ramadhan sebentar lagi usai, namun tidak hanya meninggalkan manfaat bagi kesehatan fisik maupun spiritualitas namun juga sangat  bermanfaat bagi kesehatan mental, berikut beberapa manfaat bulan ramadhan bagi kesehatan mental.

  1. Mengurangi stress dan kecemasan

Dilansir dari laman Universitas Gajah Mada (UGM) dalam artikel yang berjudul ““Discovering the Advantages of Fasting for Mental Health” dr. Ronny Tri Wirasto, Sp.KJ, Psikiater sekaligus Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM ini mengungkapkan, puasa berpengaruh langsung dalam menghilangkan stres. Sebab, saat berpuasa, orang cenderung membuat jadwal makannya menjadi lebih baik. Konsumsi makanan yang diatur juga mempengaruhi cara berpikir menjadi lebih terorganisir.

Beberapa penelitian menunjukkan pengurangan kadar makan, termasuk karbohidrat, lemak, dan lain-lain dalam jumlah tertentu selama beberapa minggu, akan meningkatkan kemampuan berpikir. Ronny mengatakan cara orang memandang stres adalah kemampuan berpikir. Kalau kita berpikiran jernih, emosi akan lebih terkendali dan stres akan berkurang.

Dr. Nada Omer Mohamed Elbashir dari Burjeel Hospital dilansir Alarabiya menjelaskan bahwa salah satu manfaat puasa untuk kesehatan mental adalah berkurangnya gejala depresi seperti kecemasan. Bukan hanya itu, puasa juga terbukti bisa meningkatkan neurotransmitters, sebuah komponen kimia yang penting untuk otak. Hasilnya, bisa membuat individu menjadi aware, cepat tanggap, dan ‘berfungsi’ dengan sebagaimana mestinya, yang dapat membuat rasa cemas menjadi lebih berkurang.

  1. Self Care 

Self care dalam bulan puasa merupakan pengetahuan akan batasan-batasan dan kebutuhan diri selama puasa seperti, memperhatikan asupan nutrisi dari makanan dan minuman yang dikonsumsi. juga frekuensi individu bertemu dengan orang lain dalam bulan ramadhan  seperti ibadah shalat tarawih berjamaah, buka bersama dan kegiatan amal lainnya yang dilakukan bersama-sama, juga bisa termasuk dalam self care dimana bisa membantu individu mengurangi rasa terisolasi atau kesepian.

  1. Meningkatkan Daya Ingat atau Memori

Perubahan sumber energi untuk otak selama puasa, ternyata meningkatkan fungsi otak dalam menghantarkan sinyal-sinyal tertentu. Hal ini dibuktikan dengan dilepaskannya lemak sebagai keton ke dalam darah untuk energi.

Dilansir dalam Hellosehat.com, Studi pada hewan menemukan fakta bahwa puasa merangsang produksi protein dalam sel saraf yang disebut brain-derived neurotrophic factor (BDNF). Protein ini berperan penting dalam proses belajar dan memori serta membentuk sel saraf baru di hippocampus, yaitu bagian otak yang berperan dalam pembelajaran dan memori.

  1. Meningkatkan kebiasaan Positif

Puasa dalam bulan Ramadan tidak hanya berkaitan dengan menahan diri dari lapar dan haus, tetapi juga memiliki tujuan yang lebih luas dalam meningkatkan ibadah dan membentuk kebiasaan serta akhlak yang baik. Selain itu, puasa juga berfungsi sebagai sarana untuk menjauhkan diri dari perilaku negatif dan kebiasaan buruk, seperti kemarahan, pertengkaran, konflik, dan hawa nafsu yang merugikan.

Selama bulan suci ramadhan kebanyakan orang focus untuk membangun pengendalian diri atau Self Control yang lebih baik dan mempelajari banyak kebiasaan positif untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Kebiasaan yang dapat terbentuk berbagai macam, seperti kesabaran, menahan hawa nafsu, kemauan yang kuat, disiplin dan teratur dalam berkegiatan maupun ibadah.

Ramadhan adalah waktu yang penuh berkah dan kesempatan untuk meningkatkan kesehatan spiritual dan mental. Dengan memperhatikan pola tidur, pola makan, aktivitas fisik, dan koneksi sosial, Anda dapat menjaga keseimbangan selama bulan suci ini. Ingatlah untuk selalu menghargai diri sendiri dan memberikan ruang bagi perasaan dan pengalaman Anda selama Ramadhan. Semoga bulan ini membawa kedamaian, kebahagiaan, dan kesempatan untuk pertumbuhan spiritual bagi kita semua.

Referensi :

UGM. (2020). Discovering the Advantages of Fasting for Mental Health.

Al Arabiya news. (2023) Ramadan 2023: How does fasting during the holy month affect your mental health?

Hellosehat.com. (2024) Jangan Lewatkan, Ini 5 Manfaat Puasa bagi Otak Anda.

Halodoc.co.(2023) Ini 4 Manfaat Puasa bagi Kesehatan Mental.

Penulis bernama Putri Izziah, merupakan mahasiswi program studi Psikologi, Fakultas Kedokteran (FK), Universitas Syiah Kuala(USK).

Editor : Zarifah Amalia