Beranda Artikel Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Mental

[DETaR] Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Mental

BERBAGI

Artikel | DETaK

Puasa di bulan Ramadan menganjurkan kita untuk menahan nafsu, tidak makan dan minum, serta memperbanyak ibadah. Hal ini dapat memberikan manfaat bagi kesehatan fisik kita seperti dapat membantu menurunkan berat badan, mengontrol gula darah, hingga menyehatkan organ-organ di sistem pencernaan. Menariknya lagi, puasa juga memiliki beberapa keistimewaan bagi kesehatan mental. Nah, apa saja manfaatnya?

  1.  Mengurangi Stres

Menurut Psikiater yang juga Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Psikiatri Fakultas Kedokteran (FK) Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (KMK) Universitas Gajah Mada (UGM), puasa memiliki efek langsung dalam menghilangkan stres. Menurutnya, saat berpuasa orang cenderung membuat jadwal makan yang lebih baik. Konsumsi makanan yang diatur juga memengaruhi cara berpikir menjadi lebih teratur. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa menurunkan tingkat makan, termasuk sejumlah karbohidrat, lemak, selama beberapa minggu, dapat meningkatkan kemampuan berpikir. Nah menurut pakar di atas, jika kita berpikir dengan baik, emosi kita akan terkontrol dengan lebih baik. Hal inilah yang dapat membantu mengurangi stres. Di samping itu, puasa juga dapat menstabilkan hormon kortisol (hormon yang berhubungan dengan stres) yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Sederhananya, hal ini dapat menurunkan tingkat stres dalam pikiran. 

  1. Menumbuhkan rasa empati
Iklan Souvenir DETaK

Puasa bisa mengingatkan umat Islam kepada orang orang kurang mampu yang kesulitan untuk makan dan minum. Rasa lapar dan haus akan dirasakan juga oleh orang-orang yang berpuasa. Ini akan menumbuhkan rasa empati kepada sesama.

  1. Mengobati gangguan mental

Puasa dapat melancarkan sel-sel tubuh, termasuk sel otak. Bahkan, puasa dijadikan terapi perawatan untuk penderita skizofrenia. Pada tahun 1972, seorang direktur dari Moscow Psychiatric Institute melaporkan bahwa terapi puasa sukses menyembuhkan lebih dari 7 ribu pasien penyakit mental, termasuk skizofrenia.

  1. Meningkatkan Kemampuan Memori

Pasalnya, saat berpuasa energi yang biasanya digunakan untuk mencerna makanan akan digunakan oleh otak.Ketika seseorang berpuasa, otak akan mendapat akses aliran darah yang lebih bersih sehingga menghasilkan pikiran yang lebih jernih, memori yang lebih baik, dan mengingkatkan ketajaman indera seseorang. Memutuskan untuk berpuasa sama halnya melatih kekuatan mental dan kemampuan untuk menolak kepuasan yang bersifat jangka pendek. Hal ini sesuai dengan makna kata puasa yang berasal dari bahasa Arab, artinya menahan diri.

  1. Meningkatkan kemampuan sosial 

Banyak tradisi yang dilakukan selama puasa. Biasanya ketika buka, keluarga atau teman berkumpul untuk berbuka puasa bersama. Hal ini bisa meningkatkan kedekatan dan kelekatan antar anggota.Kebersamaan di bulan ramadhan bisa menjadi salah satu terapi terhadap gangguan stress serta kecemasan yang di akibatkan oleh tekhnologi seperti, dering telephone, ring tone ponsel, serta penggunaan media sosial secara berlebihan, karena banyaknya interaksi sosial yang dilakukan selama melakukan taraweh, itikaf ataupun berbuka bersama keluarga dan kolega yang dalam prosesnya orang dapat mencurahkan keluh kesah yang dia rasakan dan dapat dukungan dari orang lain sehingga stress bisa hilang.

Penulis bernama Ade Irma Aprianti, mahasiswi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Syiah Kuala (USK).

Editor: Zarifah Amalia